TIMES JATIM, SURABAYA – Perayaaan HUT ke-98 Persebaya bertabur pesta kembang api, pusat perayaan berlangsung di Lapangan Tambaksari, Surabaya Rabu (18/6/2025) dini hari.

Usai selebrasi, Bonek- sebutan pendukung Surabaya, melakukan konvoi keliling Kota Surabaya. Mereka memadati jalan protokol Surabaya sambil membawa bendera yang ukurannya cukup besar. Sambil mengendarai sepada motor bendera dikibarkan. 

Suporter dewasa dan anak-anak meneriakkan yel-yel Persebaya. Para supporter memakai kaos hitam, biasanya mereka memaki jersey persebaya serba hijau. Tema kali ini mengusung “Persebaya Untuk Semua”. 

“Usai perayaan di Tambaksari, kami keliling Kota Surabaya, konvoi merayakan HUT Persebaya bersama teman-teman dari supporter berbagai wilayah Kota Surabaya,” ujar Hari, salah satu supporter Persebaya saat ditemui di depan Plaza Surabaya. 

Sejak sore, Hari sudah bergabung dengan supporter lainnya, arek kampung Banyu Urip ini adalah penggemar berat persebaya. Setiap kali Persebaya ulang tahun, dirinya tidak pernah absen turun ke jalan.

Sementara itu, konvoi bonek di pusat kota mengitari Jalan Wali Kota Mustajab, Jalan Pemuda, Jalan Tunjungan, Jalan Embong Malang dan Jalan Genteng. Setelah keliling, mereka berhenti di Tunjungan tepatnya di depan pertokoan Siola atau pusat terpadu administrasi Pemkot Surabaya. 

Ratusan bonek berhenti sambil mengibarkan bendera, menyalakan kembang api dan flare. Supporter yang datang dari arah Gemblongan disambut meriah oleh supporter lainya. Lalu mereka menyanyikan yel-yel Persebaya tanpa henti. 

Banner bertuliskan “Tuntaskan dan Menangkan” terbentang di jembatan Tunjungan bekas pertokoan pusat jeans Surabaya yang pernah besar di masanya. Tak lupa di bawah tulisan menyebutkan jati diri bonek Gemblongan. 

Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan, perayaan HUT Persebaya boleh dirayakan asal tidak merusak fasilitas Kota Surabaya. 

“Silahkan merayakan, asal tidak merusak fasilitas Kota Surabaya,” tutur Eri Cahyadi saat menghadiri pelantikan Rektor UNAIR. (*)