TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Ma’had Aly Nurul Jadid menggelar prosesi wisuda ke-XI bagi mahasiswa program Marhalah Ula (M1) dan Marhalah Tsaniyah (M2) pada Minggu, 23 Februari 2025. Acara ini berlangsung di Aula 1 Ponpes Nurul Jadid dan diikuti oleh 93 mahasantri yang telah dinyatakan lulus.
Dari total wisudawan, 85 di antaranya merupakan lulusan Marhalah Ula (S1), sementara 8 lainnya berasal dari Marhalah Tsaniyah (S2). Prosesi wisuda ini juga diisi dengan berbagai rangkaian acara, termasuk pengukuhan wisudawan dan wisudawati, penobatan lulusan terbaik, serta sejumlah sambutan.
Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, Kiai Muhammad Al-Fayyadl, dalam sambutannya, menegaskan bahwa wisuda bukan sekadar seremoni formal atau ajang temu kangen, melainkan bentuk rasa syukur atas ilmu yang telah diberikan Allah melalui para guru.
"Yang paling penting adalah ungkapan rasa syukur kita atas nikmat ilmu yang Allah berikan kepada para mahasantri, melalui bimbingan para masyaikh, para dosen, serta kerja keras seluruh pengurus Ma’had Aly," dawuhnya.
Selain itu, beliau juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap para lulusan yang berhenti mengaji setelah diwisuda. Ia mengingatkan pesan almarhum KH. Romzi Al Amiri Mannan, Mudir ke-2 Ma’had Aly Nurul Jadid, yang selalu menekankan pentingnya santri untuk terus mengaji.
"Beliau selalu berpesan agar Ma’had Aly terus dikembangkan, dan yang lebih penting, santri harus terus mengaji. Pesan ini selalu terngiang di benak saya," dawuh Gus Fayyadl, kerap disapa.
Tak hanya itu, Gus Fayyadl juga mendorong para santri untuk aktif menulis, sebagaimana yang telah dipesankan oleh almarhum KH. Romzi.
"Sekarang saya mewajibkan santri untuk menulis, menulis, dan menulis. Supaya mereka bisa menjadi penulis kitab yang andal," ujarnya. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |