TIMES JATIM, BANYUWANGI – BANYUWANGI - Sebagai upaya antisipasi menghadapi lonjakan penumpang menjelang puncak musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pengguna jasa di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
"Kami telah memperluas sistem pembelian tiket online Ferizy, menyiapkan kapal berkapasitas besar, meningkatkan fasilitas pelabuhan, serta bekerjasama dengan stakeholder terkait dalam penerapan delaying system untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan," kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Kamis (21/11/2024).
Di lintasan Ketapang-Gilimanuk, terdapat sekitar 57 kapal dan 16 dermaga yang siap beroperasi. Salah satu kapal andalannya yaitu, KMP Jatra II bakal dioperasikan ASDP yang mampu mengangkut hingga 100 kendaraan dalam satu kali perjalanan.
Selain itu, ASDP juga mengajukan tiga kapal tambahan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mendukung operasional saat libur Nataru. Kolaborasi erat dengan BPTD memungkinkan pengaturan operasional armada yang lebih fleksibel, terutama saat puncak arus mudik pada 20-21 dan 24 Desember 2024, serta arus balik pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
“ASDP bertugas memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan serta memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa,” jelas Shelvy.
Selain perluasan tiket hingga penambahan dan pengoperasian kapal tambahan. Dalam mengurai kemacetan lalu lintas saat puncak libur Nataru. ASDP juga meningkatkan kapasitas parkir hingga fasilitas pendukung.
“Di Pelabuhan Ketapang, kapasitas parkir mencapai 1.670 kendaraan kecil dengan dukungan 26 loket, 110 CCTV, dan posko kesehatan. Sedangkan di Gilimanuk, kapasitas parkir ditambah menjadi 1.335 kendaraan kecil, dilengkapi 19 loket, 87 CCTV, serta fasilitas tambahan lainnya,” terang Shelvy.
“Dermaga LCM baru di dua pelabuhan juga memungkinkan penambahan kapasitas hingga ribuan kendaraan kecil,” imbuhnya.
Penerapan delaying system dan buffer zone, masih kata Shelvy, juga menjadi kunci utama kelancaran lalu lintas menuju pelabuhan. Langkah ini dirancang untuk meminimalkan antrian panjang diakses utama pelabuhan.
“Di Ketapang, buffer zone berada di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan. Sementara di Gilimanuk, lokasi buffer mencakup UPPKB Cekik dan Terminal Kargo,” tuturnya.
Selain itu, ASDP terus menyempurnakan layanan Ferizy dengan peningkatan kapasitas server dan fitur user experience yang lebih ramah pengguna. Penertiban agen tiket juga dilakukan melalui fitur geofencing, memastikan pengguna jasa memperoleh pengalaman pembelian tiket yang efisien dan aman.
ASDP mengimbau pelanggan untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, dengan memperhatikan radius pembelian minimum: 2,65 km dari Pelabuhan Ketapang dan 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk.
"Kami berharap kelancaran layanan Nataru 2024/2025 dapat tercapai dengan dukungan aktif semua pihak, termasuk para pengguna jasa," ujar Shelvy. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Begini Persiapan ASDP Ketapang Hadapi Lonjakan Penumpang Saat Libur Nataru
Pewarta | : Anggara Cahya Kharisma |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |