TIMES JATIM, BONTANG – Pada Debat Publik Kedua Pilkada Bontang 2024 yang berlangsung di Ballroom Hotel Senyiur Samarinda, Kamis (21/11/2024), saat memasuki sesi debat pertama moderator memaparkan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada paslon 01 Basri Rase-Chusnul Dhihin.
Berawal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang, pada tahun 2023 struktur ekonomi Kota Bontang didominasi oleh industri pengolahan dengan peranan sebesar 78,37 persen, namun potensi pada sektor kelautan belum optimal, inovasi apa yang pas melakukan untuk mengoptimalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kelautan agar menghasilkan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi Kota Bontang, pertanyaan tersebut ditujukan pada Paslon 01 Pilkada Bontang.
Kemudian Calon walikota Bontang Basri Rase, Paslon 01 menjawab hal tersebut. Ia menegaskan pentingnya pengembangan ekonomi hijau dalam pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan pertama diversifikasi ekonomi untuk peningkatan ekowisata di Kota Bontang untuk memanfaatkan pembangunan pariwisata di wilayah dan kampung pesisir seperti beras basah, malahing, tihi-tihi, selangan, gusung, Bontang Kuala, dan lainnya.
“Disamping itu, industri perikanan dalam hal budidaya ikan seperti ikan kerapu dan lainnya. Tidak hanya itu di peternakan akan menjadi centra peternakan domba dan peternakan babi khusus dikawasan Kanaan,“sebutnya.
Tak sampai di situ, ia mengatakan, di sektor perkebunan juga akan jadi sentra perkebunan jagung, akan mendorong masyarakat Bontang untuk mengembangkan penanaman jagung sebagai pertumbuhan ekonomi di kota Bontang.
"Apa yang kami rencanakan bisa dilanjutkan terus-menerus, sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya di ekonomi kreatif dan ekonomi hijau dengan spesifikasi ekonomi yang pihaknya akan lakukan,“ terang Basri Rase.
Dalam sesi kedua, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang independen, Basri Rase dan Chusnul Dhihin, menegaskan komitmennya untuk memastikan keamanan anak serta pemenuhan hak-hak anak.
Chusnul dihin menyatakan, keamanan anak harus menjadi prioritas utama, mencakup perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, hingga perundungan di berbagai tempat, baik di rumah, sekolah, maupun ruang publik.
“Kami Basri Rase dan Chusnul dihin, berkomitmen menghadirkan kebijakan yang memprioritaskan keamanan anak. Selain itu, kami akan memastikan hak-hak anak, seperti pendidikan, kesehatan, dan kebebasan berekspresi, terpenuhi sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak,”ungkapnya.
ia juga menekankan penguatan perlindungan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
“Oleh karena itu, pendekatan berbasis komunitas akan diterapkan untuk memberdayakan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal“sebutnya
Chusnul kemudian menjelaskan program unggulan yang akan mereka laksanakan jika terpilih. Salah satunya adalah pembangunan Child-Friendly Cities atau kota ramah anak, yang dirancang untuk menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak.
Ia menyebutkan, langkah ini akan diwujudkan melalui penyediaan ruang bermain yang aman dan inklusif, layanan pengaduan berbasis digital untuk mencegah kekerasan terhadap anak, serta kampanye kesadaran publik tentang pentingnya melindungi anak.
Lebih lanjut, Chusnul Dihin menyampaikan Kota Bontang tidak hanya membutuhkan pembangunan fisik, tetapi juga penguatan nilai-nilai sosial yang menjamin anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. “Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, kami yakin Bontang dapat menjadi pelopor kota ramah anak di Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Pernyataan Chusnul Dhihin mendapat apresiasi dari audiens yang hadir dalam debat tersebut. Komitmen pasangan independen Basri Rase – Chusnul Dhihin untuk menjadikan anak sebagai pusat perhatian dalam pembangunan dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun masa depan Kota Bontang yang lebih cerah.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Debat Kedua Pilkada Bontang, Paslon 01 Serukan Pengembangan Ekonomi Hijau dan Perlindungan Anak
Pewarta | : Amril Ashar |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |