TIMES JATIM, JAKARTA – Shalat tarawih memiliki keutamaan berbeda setiap malam. Pada malam ketujuh Ramadan, pahalanya disebut seperti hidup di zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari Fir’aun serta Haman.
Dalam Kitab Durratun Nasihin disebutkan:
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ.
Artinya, "Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari Fir’aun dan Haman."
Keutamaan ini mengingatkan umat Islam akan perjuangan Nabi Musa AS menghadapi Fir’aun dan Haman, simbol kezaliman di masanya.
Shalat tarawih di malam ini menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan meraih pahala besar.
Selain tarawih, umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Quran, berzikir, dan bersedekah. Ramadan adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan amal terbaik.
Malam ketujuh Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri, termasuk untuk shalat tarawih. Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan meraih pahala yang dijanjikan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Keutamaan Tarawih Malam Ketujuh, Pahalanya Seperti Menolong Nabi Musa dari Fir'aun
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |