TIMES JATIM, BONDOWOSO – Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dan Nawa Bhakti Satya Gubernur Jatim, adalah dengan meningkatkan kualitas destinasi wisata dan memajukan bidang pertanian.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Bupati Bondowoso periode 2025-2030 H Abdul Hamid Wahid (AHW).
Bupati dan wakil bupati Bondowoso memiliki visi Berdaya Saing Global. Kemudian visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut.
Diantaranya mengoptimalkan potensi pariwisata Bondowoso untuk meningkatkan pendapatan daerah, sehingga bisa bermanfaat untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya mengoptimalkan sektor pertanian, serta memberikan dukungan kepada petani lokal, untuk meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan daya saing pasar nasional maupun global.
Mengembangkan inovasi dalam pengelolaan serta pemasaran kopi dan tembakau sebagai produk unggulan Kabupaten Bondowoso. Serta menggalakkan di pasar nasional dan global.
Menurut Bupati Hamid, wisata bisa menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi Bondowoso memiliki potensi yang besar. Termasuk sejumlah situs atau destinasi sudah masuk UNESCO Global Geopark (UGG) melalui Ijen Geopark.
Menurutnya, ada juga potensi, jika digali tidak hanya akan menyambungkan Bondowoso dalam panggung sejarah nasional, tetapi juga internasional.
Potensi yang dimaksud adalah situs purbakala atau situs prasejarah. Dia mencontohkan situs di Mojokerto yang kemudian memberikan kontribusi terhadap keilmuan. Sehingga wisatawan masuk ke sana.
“Ini kalau Bondowoso pada akhirnya tergali potensi itu, dan kita yakin pariwisata akan menjadi primadona dan penggerak pemberdayaan masyarakat dan upaya pengentasan kemiskinan. Ini sedang dikoordinasikan,” ucap bupati saat dikonfirmasi usai serah terima jabatan, Kamis (6/3/2025).
Upaya peningkatan pertanian dan wisata mendapatkan sambutan baik pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menjelaskan, produk pertanian kopi arabika di Bondowoso punya nilai tinggi. Termasuk juga kopi robusta.
Jika robusta sudah mulai turun produktivitasnya kata dia, maka harus tanam ulang. Tanam ulang bukan hanya sekedar memberikan bibit, sebab petani enggan untuk mencabut tanaman yang sudah ada, karena mereka biasa panen dari situ.
"Maka harus ada solusi selama masih menunggu yang baru berbuah. Maka ada solusi pendapatan alternatif. Nah ini yang perlu kita pikirkan,” jelas dia.
Menurutnya, Tol Besuki tahun 2025 kemungkinan sudah beroperasi, paling lambat awal tahun depan. Jika sudah beroperasi bisa menjadi kesempatan untuk menarik wisatawan dari Sidoarjo, Malang Geresik, dan berbagai wilayah lainnya khususnya di Jawa Timur.
Bondowoso memiliki wisata alam yang menarik salah satunya Gunung Ijen. Oleh karena itu kata dia, harus disiapkan komoditas unggulannya. Bahkan Wagub Emil siap mempromosikan wisata Bondowoso.
Menurutnya, wisatawan harus ditawarkan hal baru. Misalnya menikmati Kopi Arabika Ijen-Raung di Wisata Alam Ijen memiliki sensasi tersendiri.
Pemkab harus mencari perbedaan antara Bromo dengan Ijen. Supaya orang memiliki alasan tersendiri ketika hendak ke Ijen. “Itu yang akan kita perdalam lagi dengan pak bupati dan wakil bupati,” tegas dia. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |