TIMES JATIM, MALANG – Alumni Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Brawijaya Writer Club (BWC) akan segera menerbitkan buku. Karya sastra tersebut merupakan antologi kisah nyata Inspiratif berbasis kearifan lokal nuswantara, yang diberi judul Pesan Yang Masih Tersimpan. Buku ini akan  diluncurkan pada 4 Mei 2024 mendatang.

Buku ini terlahir setelah Kompartemen Kebudayaan IKA UB mengadakan  workshop writerpreneur yang akhirnya berhasil membantuk BWC. Penulis novel dan naskah film yang juga menjadi mentor pembuatan buku Pesan Yang Masih Tersimpan, Kirana Kejora menyampaikan bahwa  karya-karya dalam buku ini adalah perjalanan hidup yang menginspirasi, melahirkan optimisme, dan menawarkan pelajaran berharga.

"Dari kesulitan menjadi keberhasilan, setiap kisah memberikan motivasi untuk menggapai mimpi dan mengatasi tantangan. Segera temukan inspirasi sejati dalam setiap halaman, dan biarkan semangat elang Brawijaya menerangi jalan menuju kesuksesan," ucapnya.

Disampaikanya bahwa dalam setiap kisah hidup terdapat kekuatan yang luar biasa. Biarkan kisah-kisah inspiratif dalam buku ini menjadi pendorongmu untuk terbang lebih tinggi, mengatasi rintangan, dan mewujudkan impianmu.

"Setiap langkahmu adalah potensi untuk meraih keberhasilan yang tak terduga. Jadilah elang yang gagah, terbanglah menuju cakrawala baru dengan keyakinan dan tekad yang kuat," katanya.

Alumni UB itu menambahkan, Elang Brawijaya berusaha ada untuk Literasi Nuswantara lewat cara sederhana. Melahirkan dan menerbangkan buku berkonsep writerpreneur. Layak baca, layak jual, layak diwariskan, adalah harapan untuk buku kami sebagai bukti keberadaan diri di bumi.

"Buku kumpulan kisah nyata inspiratif ini bersampul sederhana, namun semoga bisa memberi kemewahan maknanya," kata dia.

Dijelaskan bahwa warna biru dalam font judul buku itu sesuai dengan warna almamater mereka, yakni UB. Selain itu warna biru juga bisa diartika  sebagai rindu, damai, tenang, gagah.

"Satu bulu ayam, akan jadi sayap elang, adalah gunungan harapan. Bahwa satu tulisan bisa jadi sayap penerbangan penulis dan pembaca untuk melihat dunia lebih baik," tuturnya

Di dalam cover buku juga terdapat Kupu-kupu, sebuah lambang leluhur, Nuswantara tercinta. Menurutnya, Untuk jadi indah tidaklah mudah. Butuh metamorfosis yang menyakitkan dan tabah dalam penantian. Gambaran para pejuang kehidupan!

"Selain itu, cover buku menggunakan dasar warna natural, warna bantala-bumi di mana kami dilahirkan, berpijak dan kembali pulang," pungkasnya.

Ketua Kompartemen Kebudayaan Ika UB, Redy Eko Prasetyo menambahkan, BWC adalah wadah kreatif bagi para alumni Universitas Brawijaya yang berbakat dalam dunia tulis-menulis di fasilitatori oleh kompartemen kebudayaan IKA UB dari seorang mentor Kirana Kejora.

"Dengan semangat kolektif kami akan merilis dua buku antologi yang memuat kisah inspiratif dan cerpen Filmis yang menggugah. Setiap kata yang tertuang melalui mata pena, merupakan hasil inspirasi dari setiap insan alumni UB, saling mengisi dan menguatkan dalam setiap halaman. Mari bergabung dalam perjalanan kata-kata yang memukau dari para penulis IKA UB," jelasnya. (*)