TIMES JATIM, BATU – Momen makan bareng Wali Kota Batu, Nurochman di Alun-Alun Kota Batu dimanfaatkan penyapu jalan untuk sambatan kelengkapan seragam dan celana kerja.

Sambatan ini langsung direspon oleh wali kota dengan menyetujuinya. Tidak hanya itu, wali kota juga menegaskan Pemkot Batu telah menaikkan honor petugas penyapu jalan dari Rp1,9 juta menjadi Rp2,1 juta per bulan.

“Untuk usulan celana kerja, sudah saya setujui. Makan bersama pun akan kita laksanakan, tidak hanya di alun-alun tetapi juga di lokasi lain yang nyaman,” kata Nurochman.

Ia menegaskan komitmennya untu terus meningkatkan kesejahteraan petugas kebersihan sebagai bagian dari visi Mbatu SAE. 

Nurochman menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh petugas kebersihan atas dedikasi dan kerja keras menjaga kebersihan kota.

“Petugas penyapu jalan adalah pahlawan kebersihan yang menjaga wajah Kota Batu tetap bersih dan nyaman. Wajah kota yang indah bukan semata hasil kerja pimpinan, tetapi buah dari ketekunan panjenengan semuanya yang bekerja tanpa kenal lelah, siang dan malam,” ujarnya.

Kenaikan honor sejak bulan Juli 2025 lalu diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi para petugas dalam menjalankan tugasnya.

Wali Kota Batu menegaskan bahwa perhatian Pemkot tidak hanya terbatas pada insentif finansial, tetapi juga mencakup peningkatan fasilitas kerja dan kesejahteraan nonmateri. 

“Saya ingin setiap instrumen, sekecil apapun perannya, mendapat apresiasi dari pemerintah. Ini komitmen saya sebagai putra daerah untuk memimpin dengan hati, dan memastikan kebijakan yang diambil memberi dampak positif langsung kepada masyarakat, termasuk para petugas kebersihan,” tegasnya.

Sementara itu salah satu petugas kebersihan, Septa, mengungkapkan rasa bahagianya bisa bertatap muka langsung dengan Wali Kota. 

“Kami senang sekali diajak sarapan bersama. Terima kasih juga untuk seragam baru dan kenaikan honor. Rasanya diperhatikan dan dihargai,” katanya. 

Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar agar semakin mempererat hubungan antara petugas kebersihan dan pimpinan daerah.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dian Fachroni mengungkapkan bahwa petugas kebersihan bekerja dalam sistem shift selama 24 jam penuh setiap hari untuk menjaga kebersihan ruas-ruas protokol. Penanganan sampah pada event besar juga menjadi tantangan tersendiri.

"Pada gelaran Bantengan Nuswantoro, kami mengumpulkan 5,2 ton sampah yang sebagian besar berupa plastik. Proses pembuangan di TPA memakan waktu hingga empat hari. Karena itu, edukasi kepada masyarakat agar mengurangi sampah, membawa pulang sampahnya, atau menghabiskan makanan di lokasi acara terus kami gencarkan,” jelasnya.(*)