TIMES JATIM, KEDIRI – BPBD Kota Kediri bersama sejumlah pihak terkait membersihkan pilar atau tiang kaki-kaki Jembatan Lama Kediri. Pembersihan tersebut dilakukan dengan mengangkat potongan-potongan bambu, pohon, ranting dan kayu yang tersangkut di bagian bawah kaki jembatan yang berumur lebih dari 1,5 abad tersebut. 

"Kita lihat banyak sampah menumpuk di bawah (kaki) jembatan. Kemudian kita koordinasi sama dinas PU, DLHKP serta Jasa Tirta, akhirnya diputuskan untuk melakukan pembersihan," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Kediri Joko Arianto, Kamis, (30/01/2025). 

Pembersihan dilakukan secara bertahap. Sedikit demi sedikit potongan kayu dan bambu yang tersangkut, diangkat ke atas jembatan menggunakan kabel derek.

Sementara di bawah, personel BPBD Kota Kediri mengangkat potongan kayu dan bambu dari air, serta menatanya agar mudah diangkat. 

Total sekitar 30-40 personel dari pihak terkait dilibatkan dalam pembersihan tersebut. Selain bertugas di bagian bawah Jembatan Lama Kediri, personel BPBD Kota Kediri juga bersiap siaga menggunakan perahu untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat. 

"Diperkirakan berlangsung mulai hari ini sampai 2-3 hari ke depan. Karena tidak bisa langsung, mengingat sungai Brantas juga debit airnya sedang tinggi. Kita kedepankan keselamatan," tambahnya.

Personel BPBD Kota Kediri membersihkan kaki Jembatan Lama Kediri (Foto: Yobby/TIMES Indonesia) 

Joko menuturkan sebelum personel diterjunkan untuk melakukan pembersihan, pihaknya telah melakukan survei terlebih dulu.

Pihak BPBD Kota Kediri juga melakukan koordinasi dengan Bendung Gerak Waru Turi untuk memastikan ketinggian permukaan air Sungai Brantas masih dalam tahap aman. 

"Semua pilar kaki jembatan dibersihkan. Ini tadi yang paling banyak sampahnya ada di pilar barat nomor satu, jadi dibersihkan dulu. Besoknya lagi yang sebelahnya," tutur Joko. 

Dalam prosesnya, para personel BPBD Kota Kediri selain harus waspada dengan arus sungai Brantas, juga bekerja ekstra untuk mengangkat dan menata sampah potongan kayu dan bambu dari air. Salah satu potongan kayu bisa memiliki panjang hingga 5 meter. 

"Salah satu tantangannya, potongan pohon dan bambu terlihat sedikit. Tapi saat di ambil ternyata banyak bambu-bambu yang menancap di bagian dalam, karena mungkin sudah lama ada disitu," jelas Joko. 

Selain itu, potongan kayu dan bambu itu tidak bisa langsung diangkat secara keseluruhan. Prosesnya pengangkatan ke atas harus dilakukan secara hati-hati dan tidak bisa sembarangan.

"Tidak bisa langsung ditarik. Harus hati-hati, teman-teman Jasa Tirta sudah punya perhitungan matang untuk hal itu," pungkasnya. 

Jembatan Lama Kediri sendiri merupakan salah satu bangunan di Kota Kediri yang berstatus cagar budaya. Bulan Maret nanti, jembatan yang punya nama asli Brug Over den Brantas te Kediri itu akan berusia 156 tahun. 

Kegiatan pembersihan tersebut, Menurut Plt Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Yono Heryadi, juga dilakukan untuk menjaga kekuatan pilar kaki kaki jembatan. 

Selama ini, Dinas PUPR juga melakukan perawatan pada bagian jembatan yang terbuat dari kayu. 

"Melindungi dan menjaga kelestarian dari Jembatan Lama Kediri. Dengan usia jembatan yang sudah sangat tua otomatis harus lebih intens merawatnya. Salah satunya membersihkan sampah-sampah, pepohonan, ranting, yang menyangkut di bawah jembatan," ungkapnya. (*)