TIMES JATIM, GRESIK – PGN Saka menanam 50 ribu bibit mangrove di pesisir pantai Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/10/2019).
Usai dimulainya penanaman secara simbolis tersebut, ratusan masyarakat serta nelayan secara serempak melakukan penanaman bibit mangrove tersebut di pesisir pantai hingga ke lepas pantai.
Sukses PGN Saka dalam pengembangan mangrove ini telah terbukti, yaitu pada penanaman 10 ribu bibit mangrove yang ditanam pada tahun 2016.
Saat ini di tempat itu sudah berdiri ekowisata mangrove yang cukup representatif. Tahun 2019 ini, jumlah bibit mangrove yang ditanam mencapai 50 ribu batang.
Menurut Direktur Bisnis Development PGN Saka, Susmono Sutrisno, program ini dilaksanakan sebagai sumbangsih perusahaannya untuk menjaga kelestarian lingkungan terutama kelestarian biota laut.
“Terutama biota laut sebagai lingkungan ekonomi nelayan. Untuk meminimalisir potensi dampak lingkungan terutama perairan, kami mengajak masyarakat nelayan ini untuk menanam mangrove ini,” katanya.
Menurutnya, selain untuk mencegah abrasi penanaman mangrove ini juga dapat meminimalisir dampak pemanasan global serta terjaganya biota laut untuk berkembang biak ikan dan kepiting.
"Juga kedepan agar ekowisata mangrove disini lebih maju lagi baik pengelolaannya maupun budidaya magrovenya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menyampaikan terima kasih atas sumbangsih PGN Saka dalam mengembangkan mangrove di Gresik.
“Semoga upaya ini bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat terutama bertambahnya oksigen di alam. Dan yang penting, anak cucu kita akan mendapat manfaat dari yang kita tanam hari ini,” harap Wabup usai mengikuti tanam 50 ribu bibit mangrove di pesisir pantai Ujungpangkah, Gresik. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |