TIMES JATIM, YOGYAKARTA – Budayawan Butet Kartaredjasa berharap di kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029, untuk membentuk Kementerian Kebudayaan dan dilepaskan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Sejak dulu saya itu memperjuangkan supaya pendidikan dan kebudayaan itu terpisah (sebagai kementerian sendiri-sendiri). Karena itu dua hal yang ranah pengabadian sangat luas," katanya saat ditemui di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Bantul, Yogyakarta, Sabtu (12/10/2024).

Butet menyampaikan, pendidikan dan kebudayaan adalah dua ranah yang berbeda. Menurutnya, dua hal tersebut memiliki konsentrasi sendiri-sendiri.

"Pendidikan tersendiri karena ini berurusan dengan yang bersifat akademik. Kebudayaan tentang cara hidup, cara hidup sebuah masyarakat," jelasnya.

"Dan kita adalah satu bangsa yang majemuk, yang setiap wilayah punya value, nilai-nilai tersendiri. Jadi ini harus diurus dengan satu kementerian tersendiri," katanya lagi.

Butet juga berpesan, jika pemerintah yang baru positif membentuk Kementerian Kebudayaan tersebut, maka sosok yang menjadi nakhodanya adalah yang benar-benar paham tentang sektor itu.

"Saya gak tahu, pemerintah yang baru akan memisah itu apa gak. Dan tentu saja saya sangat berharap menteri yang dipilih menjadi menteri kebudayaan adalah menteri yang tahu persis tahu kebudayaan. Jangan terlalu sembrono untuk memilih menteri kebudayaan," ujarnya.

Diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sebentar lagi akan dilantik tersebut memang akan menambah beberapa kementerian.

Hal itu adalah konsekuensi dari banyaknya dukungan dari partai-partai politik di Pilpres 2024, yang harus diakomodir di kabinetnya.

Isu yang berkembang, ada beberapa kementerian yang akan dibentuk oleh Ketum Partai Gerindra itu. Antara lain seperti Kementerian Perumahan, Kementerian Haji, hingga Kementerian Kebudayaan. (*)