TIMES JATIM, BANDUNG – Peduli lingkungan dan ekonomi masyarakat menjadi topik utama rombongan PT Gudang Garam,Tbk dan jurnalis Kediri Raya melakukan studi banding di Dusun Bambu Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kepala Humas PT Gudang Garam Tbk. Ihwan Tricahyono mengatakan tujuan kunjungan dan studi banding ini adalah bentuk upaya pelestarian lingkungan serta membangun pertumbuhan ekonomi kreatif kerajinan bambu masyarakat lereng Gunung Wilis.
"Kita harapkan sepulang dari Bandung sama sama kita mendapatkan tambahan wawasan bagaimana menggelola sebuah tempat yang bisa dikatakan bagian dari sebuah CSR. Dan di sini banyak sekali hal hal yang bisa diadopsi untuk kita bawa di Kediri," ungkap Ihwan, Sabtu (2/10/2019).
Rombongan diterima oleh Wawan Dandawan Margadipradja, BA, M.Ed. Ketua Divisi Music Dusun Bambu, disertai dengan iringan alat musik yang semuanya terbuat dari bambu.
Abah Wawan sapaan akrabnya menjelaskan mengenai potensi hutan bambu sebagai tanaman pelindung ekosistem sampai pemanfaatannya bagi masyarakat.
"Secara fungsi, bambu banyak digunakan oleh masyarakat, mulai dari bangun rumah sampai pelembut hati. Bambu itu di gentongnya menyimpan air. Bambu mampu memurnikan air. Seribu rumpun bambu bisa menjamin kehidupan. Sumber air tidak akan mati," terangnya.
Di akhir kunjungan, rombongan studi banding PT Gudang Garam Tbk disuguhkan permainan alat musik yang terbuat dari bambu seperti karinding, suling, kohkol, gong tiup, dan cacaian. (*)
Pewarta | : Muh. Rofi'i (MG-92) |
Editor | : Faizal R Arief |