TIMES JATIM, MALANG – Satrya Paramanandana atau biasa dipanggil Satrya Parama turut ambil bagian dalam menyemarakan kegiatan Malang Fashion Runway 2023 yang digelar oleh Malang Town Square (Matos) 27-28 Agustus 2022 mendatang.
Satrya yang fokus pada busana outer dan rompi kini memberikan sentuhan motif yang tak biasa. Motif tersebut adalah perpaduan antara Arca milik Kerajaan Singasari dan Majapahit.
Saat ditemui TIMES Indonesia, Satrya membeberkan bagaimana memberikan sentuhan motif Arca Kerajaan Singasari dan Majapahit di desain busana batik yang bakal dipamerkannya.
"Ini busana pria. Saya mengangkat Arca Singasari dan Majapahit yang kami padukan dengan desain yang populer saat ini," ujar Satrya, Minggu (21/8/2022).
Sebelumnya, Satrya terlebih dahulu melakukan opserfasi secara langsung dengan mengunjungi candi-candi tersebut yang memang berada di wilayah Malang.
Setelah itu, pria yang juga sebagai Co-Owner dari Soendari Batik tersebut membaca literasi-literasi dari sejumlah Arkeolog tentang kedua kerajaan tersebut.
"Jadi yang saya munculkan dari Arca itu kita ambil motif batiknya. Kemudian rompi kita juga adaptasi dari arca yang ditemukan," ungkapnya.
Busana yang bakal ia tampilkan ini merupakan koleksinya dengan nama Rajasa Legacy dengan tema era-era kerajaan Singasari dan Majapahit.
Keunikannya, Satrya dalam desain ini mengeksplor lebih banyak motif batik yang ia temukan pada Arca-arca peninggalan kerajaan tersebut.
"Pernak pernik motif batik yang kita temukan pada arca masa itu seperti motif-motifnya kita eksplorasi semua," bebernya.
Perlu diketahui, kegiatan MFR 2023 ini akhirnya kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat Pandemi Covid-19. MFR merupakan wadah penting bagi para desainer Malang untuk kembali menunjukkan karya-karyanya.
Tak terlepas juga dari Satrya yang telah menggeluti dunia desainer ini sejak tahun 2017 silam. Ia juga menceritakan bagaimana gelombang pandemi Covid-19 membuatnya harus bertahan bersama karyawan-karyawannya.
"Selama pandemi kita lebih fokus ke masker batik dan beberapa stok koleksi kita. Kita off produksi busana karena memang penghematan akibat pandemi," tuturnya.
Dengan kebangkitan ekonomi kreatif (ekraf) melalui bidang desainer, Satrya ingin menunjukkan koleksi terbarunya bertemakan kerajaan di MFR 2023 mendatang.
"Jadi harapannya kami dan teman-teman desainer lain bisa tambah giat lagi walaupun kita sempat dilanda pandemi. Jangan sampai pandemi mengurungkan kreatifitas kita dan kita harus bersama membangkitkan perekonomian," pungkas Satrya Parama. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |