TIMES JATIM, BANYUWANGI – Setelah resmi ditetapkannya Ijen Geopark menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG) dan menjadi jaringan Geopark dunia. Menjadikan destinasi wisata Banyuwangi melesat hingga ketaraf Internasional, terutama 21 situs Geopark di Banyuwangi yang menjadi tempat wisata tingkat mancanegara.

Mungkin bagi yang tidak tahu, Geopark atau Taman Bumi adalah sebuah kawasan dengan batasan yang sudah ditetapkan dengan permukaan cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal berkelanjutan. Batasan tersebut ditetapkan oleh organisasi dunia yaitu The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yaitu Organisasi PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan.

Syarat untuk bisa bergabung jaringan Geopark dunia sendiri cukup sulit. Untuk masuk Geopark global harus memiliki sejumlah kriteria seperti jejak geologi yang memiliki keindahan, kelangkaan, ataupun kepentingan ilmiah khusus. Geopark tidak hanya berhubungan dengan geologi tetapi juga ekologi, arkeologi, serta nilai sejarah ataupun budaya.

Banyuwangi setidaknya memiliki 21 road map situs Geopark yang dapat dijadikan sebagai tempat berwisata alam dan juga laboratorium raksasa dalam pengajaran edukasi. Dari 21 road map tersebut terbagi menjadi 3 situs warisan Geopark yaitu situs warisan geologi (Geological Site), situs warisan biologi (Biological Site) dan Situs warisan budaya (Culture Site).  Nah, yuk kita intip 21 situs yang menjadi destinasi kelas dunia itu.

1. Situs Warisan Geologi (Geological Site)

Geological Site Ijen Geopark Pantai Watu Dodol yang merupakan batu lava. (Foto : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

Situs warisan geologi adalah situs yang berkaitan erat dengan proses awal terbentuknya bumi. Di Banyuwangi terdapat 12 situs warisan geologi yang menyajikan keeksotisan bumi Blambangan yaitu, Danau Asam Ijen, Api Biru Ijen (Blue Fire), Air Terjun Lider, Sedimen Kendenglembu, Pantai Watu Dodol, Tanjung Sembulungan, Semenanjung Sembulungan, Pantai Grajagan, Pantai Parang Ireng, Pantai Pancur, Pantai Pulau Merah dan Teluk Hijau.

2. Situs Warisan Biologi (Biological Site)

Situs warisan biologi memiliki fakta bahwa flora fauna muncul ketika bumi sudah terbentuk. Flora dan fauna berbeda di setiap daerah menyesuaikan dengan kondisi bumi yang ada. Di situs ini terdapat 3 tempat yang bisa dikunjungi, dengan suguhan alam asri dengan aneka satwa yang menakjubkan, yakni Taman Hutan Erek-erek, Teluk Pang-pang dan Savana Sadengan.

3. Situs Warisan Budaya (Culture Site)

Culture Site Ijen Geopark, tradisi Barong Ider Bumi, Suku Osing Di Desa Kemiren. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

Situs warisan budaya yakni unsur budaya muncul dipengaruhi pembentukan bumi dan unsur biologi yang ada, maka terciptalah keanekaragaman budaya dari penyesuaian hidup manusia dengan tempat dimana mereka tinggal. Banyuwangi punya 6 situs warisan budaya yang kental akan budaya dan kemistisannya yaitu Rowo Bayu, Desa Kemiren, Situs Umpak songo, Situs Kawitan, Situs Kendenglembu dan Situs Macan Putih.

“Sebagai masyarakat Banyuwangi, kita memikul tanggung jawab bersama untuk lebih menghargai dan mendukung tumbuh kembang sektor pariwisata yang sudah memiliki nama harum hingga dunia Internasional,” Ucap General Manager Geopark Ijen, Abdillah Baraas, Kamis (25/5/2023). (*)