https://jatim.times.co.id/
Berita

Wayang Potehi Jombang Pentaskan Sun Go Kong di TTF Belanda

Sabtu, 10 September 2022 - 16:12
Wayang Potehi Jombang Pentaskan Sun Go Kong di TTF Belanda Wayang Potehi Jombang saat pentas di acara Tong Tong Fair di Den Haag Belanda. (FOTO : Toni Harsono for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Pentaskan Sun Go Kong dan Sie Djin Kui dalam Pentaskan Sun Go Kong,

Wayang Potehi Jombang semain dikenal dunia. Ini berkat kehadiran kelompok kesenian Wayang Potehi Fu He An asal Gudo, Jombang, Jawa Timur yang tampil dalam Tong Tong Fair di Belanda, pada 1-11 September 2022. Tong Tong Fair (TTF), adalah festival budaya Asia dan Indonesia terbesar di Belanda, dan merupakan ajang pagelaran seni dan budaya Asia-Pasifik yang tertua di Belanda.

"Kita bawakan cerita Sun Go Kong dan Sie Djin Kui dalam acara tersebut," kata Toni Harsono, pimpinan  kelompok kesenian Wayang Potehi Fu He An saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (10/9/2022).

Wayang-Potehi-Jombang-b.jpgToni Harsono pengurus Wayang Potehi Jombang saat bertemu Duta Besar Indonesia di Belanda. (FOTO : Toni Harsono for TIMES Indonesia)

Seperti yang diketahui, dalam acara yang digelar selama 10 hari ini wayang Potehi Jombang menjadi satu-satunya kesenian asal Indonesia yang tampil dalam acara internasional tersebut. Toni juga merasa bangga dan bahagia bisa menampilkan Wayang Potehi di Belanda.

"Saya merasa bisa memperkenalkan potehi di Belanda, banyak org tua-tua Tionghoa di Belanda mengenang masa kecilnya nonton Potehi di Indonesia," ungkap Toni merasa bahagia.

Sempat Terkendala Keuangan

Namun, pihaknya sempat menyayangkan kepada pemerintah Indonesia yang ada pernah memperhatikan kesenian tionghoa asal Indonesia tersebut.

"Saya berharap pemerintah mendukung pelestarian Potehi, Karena potehi juga bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang berabad-abad ada di Indonesia," harapnya.

Sebelumnya, sempat terkendala dana, Wayang Potehi Gudo, yang berkekuatan 9 orang akhirnya bisa pentas di Den Haag Belanda selama 10 hari hingga 11 September besok. 

Toni tersebut menerangkan baru kali ini wayang potehi Gudo bisa menghadiri undangan dari TTF. Sebelumnya, timnya gagal berangkat karena terkendala pendanaan, salah satunya. Untuk bisa berangkat ke Den Haag tahun ini, Toni beserta tim bekerja ekstrakeras menggalang dana dari publik, mengingat minimnya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.

"Banyak sekali yang mensupport kami. Dari Islam, Kristen, Buddha, Konghucu, Jawa, Tionghoa, Madura, dan lain-lain. Ada yang donasi Rp 50 ribu hingga jutaan. Semua membantu," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat tidak hanya mendukung secara finansial namun juga nonfinansial, termasuk ketika mereka ikut mempromosikan wayang potehi ke melalui berbagai platform media sosial.

Besarnya dukungan masyarakat, tambahnya, merupakan bukti Potehi tidak hanya milik komunitas Tionghoa. Namun, secara luas, telah diterima masyarakat non-Tionghoa.

Wayang-Potehi-Jombang-c.jpgWayang Potehi Jombang berhasil dikenal dunia internasional. (FOTO : Toni Harsono for TIMES Indonesia)

Toni berharap semua lapisan masyarakat terus mengembangkan seni dan budaya yang dimilikinya. Serta, bisa memanfaatkan event-event berskala nasional maupun internasional.

"Kami mohon doa restu agar terus merawat dan mempromosikan seni budaya Indonesia," harap Toni.

Sementara itu, Aan Anshori, aktifis GUSDURian Jombang, mengapresiasi keberangkatan tim Wayang Potehi ke Gudo. Menurutnya, ini wujud konkrit pengakuan internasional pada budaya Indonesia, khususnya yang ada di Jombang.

"Di tengah lesunya prestasi Pemkab Jombang, kita bersyukur ada wakil Indonesia dari Jombang pada acara internasional tersebut," ujarnya. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.