TIMES JATIM, MAGETAN – Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang membawa berkah tersendiri bagi setiap orang. Seperti Sarni (56) yang merupakan petani bunga mawar, di Dukuh Ngijo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Sarni mengaku bahwa bulan Ramadan memang memiliki arti tersendiri untuknya, karena dalam bulan suci tersebut omzet nya untuk berjualan bunga mawar bisa naik berkali kali lipat.
"Kemarin itu tiga hari sebelum Ramadan harga pertangkarnya atau per kilogram mawar bisa sampai Rp 150 - Rp 170 ribu, dan nanti kemugkinan bisa naik lagi menjelang lebaran," jelas Sarni saat ditemui TIMES Indonesia, Jumat (16/4/2021).
Dalam sehari Sarni mampu menjual 40 - 50 kilogram bunga mawar, namun harganya terpantau kurang stabil jika tidak pada hari besar.
"Tiga hari sebelum Ramadan masih tinggi ya Rp 170 ribu per tangkarnya, tapi kalau sekarang Rp 20 ribu - Rp 30 ribu saja, nanti mendekati lebaran harganya bisa naik lagi karena kebutuhan untuk nyekar dan pembeli biasanya tengkulak yang datang dari berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Karisidenan Madiun," ungkapnya.
Sarni bertani mawar sudah sejak thun 2017, pada saat itu dirinya yang berprofesi menjadi guru sekolah dasar (SD) kewalahan karna bertani sayur, hingga akhirnya kini menjadi petani mawar.
"Dulu menanam sayuran, tapi tenaganya gak kuat jadi sekarang lebih baik menanam mawar yang tidak begitu sulit perawatannya, seperti pemberian pupuk cukup 1 tahun sekali, penyiangan rumput 1 bulan sekali dan panennya setiap hari pagi dan sore," terangnya.
Sementara itu Muastuti (50) salah satu pedagang bunga dari Ngawi rela datang ke Desa Sidomulyo ingin langsung membeli bunga mawar dari petani karena tertarik mencoba menjual bunga mawar pada saat bulan Ramadan.
"Saya jualan dipasar biasanya jualan bunga hidup dan ayam potong, tapi saya ingin mencoba jualan bunga mawar untuk nyekar karena di Ngawi harga bunga mawar tinggi jadi itu kan lumayan untungnya," tuturnya.
Kendati memiliki harga yang naik turun, bunga mawar di Kabupaten Magetan setiap tahunnya ramai pembeli, jika bertepatan dengan hari besar seperti bulan Ramadan, Rabu Legi dan Kamis Kliwon, harganya bisa menjadi cukup tinggi sesuai banyaknya pemesanan. (*)
Pewarta | : M Kilat Adinugroho Syaifullah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |