TIMES JATIM, MALANG – Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Malang mengenalkan beragam peran dan fasilitasnya kepada masyarakat melalui kegiatan Diseminasi Kepalangmerahan yang digelar di Car Free Day (CFD) Jalan Ijen, Kota Malang, Minggu (14/9/2025).
Sejumlah layanan yang jarang diketahui oleh masyarakat, tersaji di kegiatan tersebut. Biasanya, masyarakat hanya tahu tentang donor darah, ternyata PMI juga memiliki berbagai fasilitas lain, seperti ambulance, kedaruratan bencana hingga klinik pengobatan.
Kepala PMI Kota Malang, Imam Buchori mengatakan, melalui desiminasi ini pihaknya ingin meluruskan persepsi masyarakat bahwa PMI tidak hanya identik dengan donor darah.
“PMI memiliki unit, yaitu unit markas yang berhubungan dengan kedaruratan dan kebencanaan, serta unit pendidikan dan pelatihan. Semua layanan kedaruratan ini aktif 24 jam dengan posko siaga,” ujar Imam, Minggu (14/9/2025).
Menurut Imam, layanan PMI meliputi ambulance emergency, ambulance rujukan, penanggulangan bencana hingga layanan kasus kedaruratan dan tim medis. Untuk layanan darurat dan kebencanaan, masyarakat dapat menghubungi posko PMI di nomor 0341-364-617 tanpa dipungut biaya.
“Kalau sifatnya kedaruratan dan kebencanaan itu gratis, hanya untuk event atau kegiatan khusus saja yang berbayar,” ungkapnya.
Selain itu, PMI Kota Malang juga memiliki klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, termasuk layanan poli psikologi. Hal ini merespons hasil evaluasi yang menunjukkan banyak masyarakat mengalami gangguan kesehatan jiwa.
“Kami membuka poli psikologi agar masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan jiwa dengan mudah,” katanya.
Di bidang kebencanaan, PMI Kota Malang kerap terlibat dalam misi kemanusiaan berskala nasional, mulai dari tsunami Aceh, gempa Mamuju, hingga Lombok. Bahkan, PMI Malang memiliki peralatan khusus yang tidak dimiliki pihak lain di daerah, seperti alat untuk memotong plat kendaraan dalam kecelakaan.
“Kemarin saat kecelakaan di Tol Lawang, kami yang menangani korban terjepit dengan alat tersebut. PMI juga siap membantu pemadaman kebakaran, evakuasi pohon tumbang, hingga penyelamatan orang jatuh ke sumur,” jelasnya.
PMI juga aktif dalam pendidikan kepalangmerahan dengan membina Palang Merah Remaja (PMR) mulai tingkat SD hingga SMA, serta Korps Sukarela (KSR) di perguruan tinggi. Saat ini ada 18 kampus di Malang yang telah menjalin kerja sama. Selain itu, PMI mendorong terbentuknya Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di tingkat kecamatan agar masyarakat lebih siap menolong jika terjadi bencana.
“Kami berharap melalui desiminasi ini masyarakat lebih sadar bahwa PMI hadir bukan hanya untuk donor darah, tetapi juga siap 24 jam dalam urusan kedaruratan dan kebencanaan. Bahkan, standar alat dan personel kami sudah bertaraf internasional,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PMI Kota Malang Kenalkan Layanan Kedaruratan dan Kesehatan ke Masyarakat
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |