TIMES JATIM, BLITAR – Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten dan Kota Blitar, Sabtu (13/9/2025). Dua lokasi bersejarah menjadi perhatiannya, yakni kompleks Candi Panataran di Nglegok dan makam Bung Karno di pusat kota Blitar.
Kunjungan ini, menurut Fadli Zon, menjadi wujud komitmen pemerintah dalam merawat warisan sejarah dan kebudayaan bangsa.
Candi Panataran sebagai Warisan Majapahit
Rangkaian kunjungan dimulai di kompleks Candi Panataran, peninggalan era Majapahit yang hingga kini masih berdiri megah. Fadli Zon menekankan pentingnya menjaga situs bersejarah, bukan hanya secara fisik, tetapi juga nilai yang diwariskan.
Menbud Fadli Zon berdoa di makam Bung Karno, Kota Blitar, Jumat (13/9/2025). (Instagram Kemenkebud)
“Pelestarian candi bukan sekadar soal bangunan. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa menjaga memori sejarah dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.
Pemerhati budaya Blitar, Kholam Shiharta, menilai kehadiran Menbud di Panataran membawa pesan kuat. “Candi Panataran bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga ruang hidup kebudayaan. Kehadiran pemerintah mempertegas peran negara dalam melindungi identitas bangsa,” katanya.
Ziarah ke Makam Bung Karno
Dari Panataran, rombongan Menbud bergeser ke Kota Blitar untuk berziarah ke makam Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Ziarah tersebut disebut sebagai bentuk penghormatan kepada proklamator sekaligus pengingat pentingnya meneladani nilai perjuangan para pendiri bangsa.
“Makam Bung Karno adalah simbol semangat kebangsaan. Kunjungan Menbud mengingatkan generasi muda agar tidak melupakan warisan perjuangan,” kata Kholam.
Sinergi Masa Lalu dan Masa Depan
Kunjungan Fadli Zon ke dua situs bersejarah itu dianggap mencerminkan keterhubungan antara sejarah kerajaan dan perjuangan bangsa modern. Kholam menegaskan, pelestarian budaya merupakan investasi jangka panjang.
“Dari candi hingga makam pahlawan, semuanya adalah sumber edukasi yang harus dijaga bersama,” ujarnya. (*)
Kholam Shiharta berdialog dengan budayawan dan seniman di kompleks Candi Penataran. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |