TIMES JATIM, MALANG – Pemkab Malang terus memberikan perhatian dan kepeduliannya pada pelaku pendidikan. Salah satunya, terhadap pendidik atau guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAD), yang diberikan kenaikan insetif pada 2024 ini.
Di sektor pendidikan, komitmen kepedulian selama kepemimpinan Bupati Sanusi dan Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, cukup nyata dan konsisten.
"Tahun ini, bantuan insentif bagi guru non-ASN, dinaikkan tiga kali lipat, dibanding tahun sebelumnya," kata Bupati Malang, HM Sanusi, di depan para guru PAUD se Kabupaten Malang, pada 13 Mei 2024 lalu.
Sesuai data Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, tercatat sejumlah 13.021 orang GTT atau guru non ASN diusulkan mendapatkan bantuan insentif untuk semua jenjang pendidikan, mulai lembaga PAUD, SD, dan SMP negeri dan swasta se Kabupaten Malang.
Terkhusus guru PAUD, sejumlah 6.032 orang diberikan bantuan insentif yang bersumber dari sumber anggaran APBD Kabupaten Malang 2024.
"Pagu total bantuan insentif bagi guru PAUD tahun ini kurang lebih Rp36,192 miliar," sebut Sanusi.
Bagi 6 ribu lebih guru PAUD, dukungan bantuan insentif dari Pemkab Malang ini tentu sangat bermakna. Terlebih, selama ini mereka hanya mengandalkan honor bulanan rata-rata Rp150 sampai 250 ribu perbulannya.
Lies Zumroh, salah satu guru PAUD penerima insentif, menyatakan komitmen Pemkab Malang yang dipimpin Bupati Sanusi, nyata dirasakan dalam mengangkat mutu dan kesejehteraan tenaga pendidik seperti dirinya.
Menurutnya, perhatian insentif bagi guru PAUD dari Pemkab Malang bermula pada tahun 2016 lalu. Awalnya, bantuan insentif guru PAUD hanya didapatkan sekali di tahun tersebut, sebesar Rp600 ribu per orang.
Tahun berikutnya, lanjut dia, bantuan serupa bertambah menjadi sebesar Rp750 ribu per guru, kemudian meningkat lagi menjadi Rp1 juta per guru tahun berikutnya lagi.
Pada 2023, sebelumnya guru PAUD mendapatkan bantuan insentif Pemkab Malang sebesar Rp2 juta per orang. Namun, pada tahun 2024 in, bantuan yang diberikan naik berkali lipat, sebesar Rp500 ribu per bulan selama 12 bulan atau totalnya Rp6 juta setahun.
Menurut Lies Zumroh, para guru PAUD selama ini memang punya kedekatan dengan sosok Abah Sanusi, terlebih dengan Bunda PAUD Kabupaten Malang, Hj Anis Zaida, yang tidak lain isteri Bupati Sanusi. Kebijakan positif bagi pendidikan dan guru ini juga mendapatkan dukungan luas untuk terus dilanjutkan.
Bantuan insentif guru PAUD ini, lanjutnya, diharapkan bisa diberikan pemerintah seterusnya. Komitmen Bupati Sanusi pada pendidikan, lanjutnya, juga diharapkan bisa terus dilanjutkan, sehingga bisa dimanfaatkan pula untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Beri Insentif bagi 6 Ribu Lebih Guru PAUD, Bupati Malang Siapkan Anggaran Rp36,1 Miliar
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |