TIMES JATIM, BONDOWOSO – Kondisi ruas jalan Provinsi Jalan Raya Bondowoso-Jember menuai keluhan dari warga dan para pengendara. Lantaran jalan berlumpur akibat pengerjaan proyek.
Kondisi jalan yang dikeluhkan warga itu tepatnya setelah Hotel Wisata Asri, Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.
Salah seorang pengendara, Badrus mengatakan, permukaan jalan yang baru beberapa pekan lalu selesai diaspal hotmix kini dipenuhi tanah yang berceceran dan lengket.
“Akibatnya ya kualitas jalan menurun drastis dan membahayakan keselamatan pengguna jalan,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (24/12/2025).
Menurutnya, lapisan aspal yang semula halus kini tertutup tanah hingga membuat permukaannya menyerupai jalan makadam.
Apalagi saat ini musim hujan. Dimana ketika hujan turun jalanan menjadi licin, dan saat panas aspal jadi berdebu. “Beberapa hari ini kan panas, berdebu, perih ke mata,” ujarnya.
Kondisi ini kata dia, berasal dari aktivitas proyek di area tersebut, di mana kendaraan proyek keluar-masuk mengangkut tanah tanpa dilakukan pembersihan roda maupun badan jalan.
Sementara di ban kendaraan banyak lumpur. Bahkan lanjut dia, tanahnya hingga ke jembatan Sumberpandan.
Nafik, salah seorang pengendara lain mengaku sangat terganggu dengan kondisi tersebut. Pada siang hari, debu beterbangan dan mengurangi jarak pandang, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Sementara pada saat hujan turun, tanah merah berubah menjadi licin dan lengket, sehingga meningkatkan risiko kendaraan tergelincir dan terjatuh.
“Kalau siang berdebu sekali, mata perih. Kalau hujan justru lebih berbahaya karena jalannya licin. Padahal aspalnya baru, tapi sekarang seperti jalan rusak,” ujarnya.
Warga menilai pihak pelaksana proyek maupun pemilik proyek seharusnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan keselamatan jalan umum.
Salah satu langkah yang dinilai perlu dilakukan adalah penyiraman rutin pada area proyek, serta pembersihan aspal menggunakan alat khusus agar tanah merah tidak terus menumpuk di badan jalan.
Selain itu, warga juga mempertanyakan pengawasan dari pihak terkait. Hingga saat ini, menurut pengakuan warga, belum terlihat ada tindakan tegas dari instansi berwenang terhadap aktivitas proyek yang berdampak langsung pada fasilitas umum tersebut.
“Coba saja pihak terkait turun langsung dan melintas di jalan ini, pasti merasakan sendiri bahayanya. Jangan menunggu sampai ada korban,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso, Sigit Purnomo mengaku juga sudah mendengar keluhan warga.
Menindaklanjuti hal itu kata dia, Dishub Bondowoso sudah turun langsung ke lapangan Selasa (23/12/2025) kemarin. “Kemarin kami langsung ke TKP,” katanya.
Meskipun jalur tersebut merupakan jalan Provinsi, dirinya tetap memberikan peringatan kepada pihak pelaksana proyek untuk menjaga kebersihan jalan dan tidak mengganggu arus lalulintas.
“Apalagi ada keluhan warga dan pengguna jalan. Biar tidak seolah-olah Pemkab diam. Kami sudah mengingatkan, apalagi ini memasuki libur Natal dan tahun baru,” pungkasnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/12/2025). (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |