https://jatim.times.co.id/
Berita

Keris Laler Mengeng di Pacitan, Saksi Bisu Sisi Kelam Sejarah Mataram

Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:24
Keris Laler Mengeng di Pacitan, Saksi Bisu Sisi Kelam Sejarah Mataram Tri Anjar Waluyo menunjukkan keris Laler Mengeng peninggalan Kerajaan Mataram. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 2: Tri Anjar Waluyo juga memiliki buku pakem keris. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Di balik pesona keindahan alamnya, Kabupaten Pacitan salah satu kabupaten di Jawa Timur ternyata masih ada sebuah pusaka langka bernilai magis dan sejarah kelam, yakni Keris Laler Mengeng. 

Keris yang bentuknya menyerupai pedang ini bukan sekadar senjata, melainkan saksi bisu dari masa lalu, khususnya pada zaman kerajaan Mataram.

"Memang, keris berdapur laler mengeng, jarang sekali ditemukan. Tapi setiap raja memiliki. Sebab, keris dengan dapur ini, biasa sebagai simbol jatuhnya vonis mati kepada pemberontak," kata pelestari Keris Pusaka di Pacitan, Tri Anjar Waluyo, pada Sabtu (26/7/2024). 

Keris Laler Mengeng dikenal dengan bentuk dapurnya yang unik, dan konon memiliki aura magis yang kuat. 

Dapur keris ini jarang ditemukan karena pada zamannya, senjata ini hanya disimpan oleh para raja dan dikeluarkan pada momen tertentu, terutama untuk eksekusi hukuman mati bagi pemberontak atau bersalah besar. Istilah dalam bahasa Jawa disebut Midana. 

keris-Laler-Mengeng-b.jpg

"Keris ini menjadi populer pada era Amangkurat I, raja Mataram yang dikenal dengan kebijakan-kebijakan kerasnya. Ada mitos mengerikan yang berkembang seputar keris ini, di mana setiap kali keris ini dihunus, harus ada korban jiwa," papar Anjar. 

Anjar menjelaskan bahwa selain mitos yang menyelimutinya, Keris Laler Mengeng juga memiliki konstruksi yang khas. Keris ini tajam di sisi luar hingga ke buntut urang dan dilengkapi dengan greneng, serta terdapat kembang kacang di bagian dalam yang dibuat lebih tebal dengan tambahan pejetan.

Meski demikian, pada masa lalu, eksekusi yang dilakukan oleh raja-raja Jawa dianggap cukup beradab. 

"Dulu cara eksekusi raja Jawa cukup beradab, yakni dengan menghujamkan keris ke arah tulang belikat (salang) hingga tembus ke jantung dengan tangan diikat di belakang," tutur Anjar.

Keris Laler Mengeng selain menjadi alat eksekusi para narapidana juga mencerminkan teknologi pembuatan senjata pada masa itu yang melewati proses tak jauh beda dengan benda pusaka lainnya. 

"Dibuat oleh empu dengan bahan baja murni pilihan, Keris Laler Mengeng memiliki kualitas yang tak kalah dengan pedang katana dari Jepang," ujar Anjar. 

Lebih lanjut, keunikan dari keris ini juga terletak pada adanya ricikan, yakni semacam lubang unik di pangkal keris, yang membedakannya dari keris jenis lainnya. 

“Boleh diadu dengan katana Jepang, orang Jawa punya Laler Mengeng, karena bahannya baja murni pilihan bukan sembarang besi dibuat oleh empu,” terang Anjar.

Dengan segala kisah dan mitos yang mengelilinginya, Keris Laler Mengeng tetap menjadi salah satu pusaka yang menyimpan banyak cerita tentang sejarah dan budaya Jawa. 

"Senjata ini bukan hanya alat eksekusi, tetapi juga simbol dari kebijaksanaan dan ketegasan para raja Jawa di masa lalu," jelas Tri Anjar Waluyo, salah satu pemilik Keris Laler Mengeng di Pacitan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.