TIMES JATIM, PACITAN – Kebudayaan Pacitan, Jawa Timur memberikan wawasan tentang peradaban prasejarah yang menarik. Masa ini dikenal dengan Zaman Paleolitikum, manusia hidup sebagai nomaden dengan alat perkakas sederhana.
Saat ini, sedikit yang kita tahu tentang zaman Paleolitikum, atau dikenal sebagai zaman Batu Tua. Namun, era ini merupakan bagian penting dalam perjalanan peradaban manusia. Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
Zaman Paleolitikum: Kehidupan dengan Perkakas Batu Kasar
Artefak zaman batu hasil kebudayaan Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Zaman Paleolitikum adalah periode sebelum zaman Logam, di mana manusia masih bergantung pada perkakas yang terbuat dari batu kasar yang belum diasah. Ini adalah masa di mana kehidupan manusia sangat berbeda dari masa kini. Zaman Paleolitikum diperkirakan berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu.
Ciri-ciri Zaman Paleolitikum
Selama zaman Paleolitikum, manusia hidup dengan cara yang sangat berbeda. Beberapa ciri khasnya termasuk:
1. Food Gathering (Mengumpulkan Makanan):
Manusia Paleolitikum mengandalkan mengumpulkan makanan dari alam, seperti berburu binatang di hutan, menangkap ikan di sungai, dan mencari makanan hasil alam.
2. Hidup Nomaden:
Mereka hidup secara nomaden, berpindah-pindah dari tempat ke tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
3. Tidak Mengenal Cocok Tanam: Konsep bercocok tanam seperti yang kita kenal saat ini belum ada dalam zaman Paleolitikum.
Peninggalan Zaman Paleolitikum di Pacitan
Di Indonesia, bukti keberadaan zaman Paleolitikum dapat ditemukan melalui penemuan benda-benda peninggalan, salah satunya Kabupaten Pacitan. Hal ini memberikan nama kebudayaan Pacitan.
Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum: Kebudayaan Pacitan
Lapies, batuan penyusun tempat tinggal manusia prasejarah Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kebudayaan Pacitan memberikan wawasan yang menakjubkan tentang masa lalu prasejarah Indonesia. Salah satu penemuan paling menarik adalah kapak genggam (Chopper), yang bentuknya menyerupai kapak tetapi tidak memiliki tangkai. Kapak genggam ini pertama kali ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswald.
Selain kapak genggam, para arkeolog juga menemukan alat-alat kecil yang disebut serpih. Berbagai alat ini diyakini digunakan oleh berbagai jenis manusia purba, termasuk Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Robustus, Meganthropus Palaeojavanicus, Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis.
Penemuan-penemuan ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan dan perkembangan manusia selama zaman Paleolitikum.
Oleh sebab itu, zaman Paleolitikum sejatinya merupakan bagian penting dalam perjalanan peradaban manusia. Melalui penelitian arkeologi yang terus berkembang, penemuan kebudayaan Pacitan di Indonesia telah memberikan kita wawasan yang berharga tentang kehidupan dan perkembangan manusia pada masa prasejarah. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Imadudin Muhammad |