TIMES JATIM, BONDOWOSO – Rencana penanaman alpukat di kawasan wisata Kawah Wurung, Kabupaten Bondowoso, dipastikan dihentikan. Hal itu diungkapkan langsung oleh pihak Perhutani.
Sebelumnya, rencana penanaman alpukat itu memicu gelombang respons publik yang menunjukkan bahwa kawasan Ijen Bondowoso masih memiliki daya tarik kuat untuk dikembangkan sebagai wisata.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Andre Antonio Zola mengaku terkejut dengan tingginya perhatian masyarakat terhadap kelestarian kawasan itu.
Menurutnya, rumor yang beredar di media sosial menjadi indikator baru bahwa publik makin peduli terhadap keaslian lanskap Padang Savana, ikon utama Kawah Wurung.
“Dengan kejadian kemarin, kami jadi tahu bahwa dukungan masyarakat sangat besar terhadap kelestarian kawasan ini,” katanya, Jumat (21/11/2025).
Zola menegaskan bahwa pihaknya telah menerima konfirmasi dari Perhutani bahwa rencana penanaman alpukat tersebut dibatalkan, sehingga keresahan pelaku wisata dan komunitas pecinta alam dapat terjawab.
Pembatalan itu sekaligus memastikan Padang Savana yang dikenal sebagai best view dan kerap dipakai lokasi syuting artis maupun kreator konten, tetap terjaga dari perubahan bentang alam yang berpotensi mengurangi daya tarik wisata.
Terkait pola pengelolaan Kawah Wurung, Zola menjelaskan bahwa kerja sama antara Pemkab Bondowoso dan Perhutani telah diatur dalam MoU sejak 2015 dan diperbarui pada 2021.
Dalam perjanjian itu telah ditetapkan titik dan luasan wilayah yang masuk dalam pola kerja sama (PKS).
Ia juga mengakui bahwa sejumlah pelaku wisata sempat khawatir apabila kondisi Savana berubah. Namun setelah kebijakan penanaman dihentikan, ia mengimbau pelaku wisata kembali fokus mendorong peningkatan kunjungan.
“Target kita adalah memastikan tidak ada perubahan situasi di Kawah Wurung. Itu sudah tercapai. Sekarang saatnya kita fokus meningkatkan kunjungan agar bisa mendongkrak PAD Bondowoso,” tegasnya.
Zola menambahkan, Disparbudpora kini sedang menjalankan beberapa paket wisata baru. Bondowoso telah meluncurkan paket jeep tour di kawasan Ijen Raya dan Argopuro, serta akan melakukan uji coba rute serupa di wilayah Solor dan sekitarnya.
Selain itu, pengembangan pariwisata juga diperkuat melalui jejaring antar-daerah yang dibangun lewat MoU tiga kabupaten. Yakni Situbondo, Banyuwangi, dan Jember.
“Kerja sama lintas wilayah ini dianggap krusial, mengingat aksesibilitas Bondowoso masih sangat bergantung pada arus wisatawan dari tiga kabupaten tersebut,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |