https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Pemkot Surabaya–DWP Luncurkan Gerakan Masif Cegah Bullying di Sekolah

Jumat, 21 November 2025 - 09:57
Pemkot Surabaya–DWP Luncurkan Gerakan Masif Cegah Bullying di Sekolah Sosialisasi Bunda Rini terkait program DASH yang dilaksanakan di SMP dan SMA Dharma Wanita Persatuan (Dhani) Surabaya, Kamis (20/11/2025) kemarin. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya)

TIMES JATIM, SURABAYA – Upaya mengatasi fenomena bullying terus menjadi fokus Pemerintah Kota Surabaya.

Melalui program Dinamika Arek Suroboyo Hebat (DASH) 2025, Pemkot Surabaya bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Surabaya bergerak ke sekolah-sekolah untuk membekali para remaja menghadapi tantangan sosial dan tekanan era digital.

Penasihat DWP Kota Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan bahwa masa remaja merupakan fase penuh perubahan dan pencarian jati diri. Pada tahap ini, anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh negatif mulai dari perundungan, pergaulan berisiko, hingga paparan konten merugikan di internet.

Melalui DASH, edukasi diberikan secara langsung ke berbagai jenjang pendidikan—dari SD hingga SMA, termasuk madrasah dan pesantren. Materinya dirancang komprehensif, mencakup pencegahan bullying, penguatan konsep diri, penggunaan internet sehat, bahaya zat adiktif, hingga strategi menghadapi persoalan remaja sehari-hari.

“Saya menyambut baik kegiatan ini, karena pembinaan anak tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Harus ada peran sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Ketika semuanya bergerak bersama, anak-anak akan tumbuh lebih aman, percaya diri, dan siap menyongsong masa depan,” ujar Bunda Rini, Jumat (21/11/2025).

Ia juga mengapresiasi pemahaman para siswa SMP dan SMA Dhani yang dinilai cukup baik terkait isu bullying, termasuk kesadaran akan kesetaraan gender dan ragam bentuk perundungan, mulai dari verbal hingga cyberbullying.

“Syukurlah anak-anak sudah paham bahwa dampak perundungan itu serius. Korban bisa berubah menjadi pelaku, dan bila tidak ditangani, bisa berujung pada tindakan kriminal,” tegasnya.

Menurut Rini, sosialisasi ini dilakukan dengan pendekatan persuasif. Pola pendidikan yang dilakukan secara terus-menerus diharapkan membentuk mindset yang sehat pada anak, sama seperti menanamkan nilai sejak dini.

Dalam sosialisasi tersebut, ia juga membagikan kisah seorang korban bullying yang sempat enggan bersekolah karena mengalami perundungan verbal dan fisik. Dengan dukungan orang tua dan guru, anak itu berhasil bangkit, berdamai dengan diri sendiri, dan kembali merasa nyaman di lingkungan sekolah.

“Kisah ini mengingatkan kita bahwa kehadiran orang tua dan guru sebagai tempat curhat yang nyaman sangat penting agar masalah bullying tidak terlambat ditangani,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan seluruh sekolah—khususnya yang mengusung konsep Sekolah Ramah Anak—mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan.

Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) akan diperkuat sebagai garda depan. Guru BK di SMP, serta guru kelas 4 dan 5 di SD, diharapkan mampu menjadi pendamping utama siswa. Pencegahannya tidak hanya menyasar kekerasan fisik dan seksual, tetapi juga masalah mental dan emosional yang sering tidak tampak.

“Kami memaksimalkan fungsi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah. Guru harus dibekali kemampuan mendeteksi perubahan perilaku anak, seperti murung atau menarik diri, agar masalah cepat dikenali dan segera ditangani,” jelas Yusuf.

Ia menambahkan bahwa era digital kini menjadi salah satu pemicu utama munculnya perilaku perundungan. Akses bebas terhadap konten membuat anak mudah meniru sikap negatif tanpa memahami dampaknya terhadap orang lain.

Karena itu, program pencegahan diarahkan pada penguatan toleransi, kemampuan berinteraksi secara sehat, serta pembentukan konselor sebaya sebagai ruang aman bagi siswa yang ingin bercerita.

“Bullying tumbuh dari kurangnya toleransi. Jika guru tidak memahami karakter siswa dan kasus tidak segera diselesaikan, perundungan akan terus berulang. Kuncinya adalah deteksi cepat dan penanganan dini agar dampaknya tidak berkepanjangan,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.