TIMES JATIM, BANYUWANGI – Terkenal akan keindahan panorama destinasi wisatanya, Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur kerap menjadi salah satu tempat favorit bagi para pelancong untuk liburan bersama keluarga
Seiring berjalannya waktu, makin banyak tempat wisata yang bermunculan. Bahkan destinasi yang dulu pernah ada kini pun menjadi lebih cantik berkat peremajaan.
Kali ini, Agro Wisata Tamansuruh (AWT) yang berada di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Hal itu berdasarkan Peraturan Presiden (PP) No. 80 Tahun 2019, tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo, Tengger, Semeru, serta kawasan selingkar Wilis dan lintas selatan.
Semuanya untuk mendukung terwujudnya kawasan agrowisata Tamansuruh menjadi kawasan eduwisata bertaraf internasional.
AWT merupakan destinasi wisata berbasis pertanian dengan luas lahan 10,5 hektare. Peremajaan tempat wisata itu, mengusung konsep Desa Osing. Sebuah desa wisata yang menyuguhkan keotentikan budaya asli Suku Osing, masyarakat asli Bumi Blambangan.
Tentu, hal ini akan mewarnai pariwisata di Kota Sunrise of Java. Berlokasi di ketinggian 450 meter diatas permukaan laut (mdpl), menjadikan panorama di tempat wisata ini mampu memukau indra pengelihatan wisatawan.
Pasalnya, sejauh mata memandang tampak hamparan terasering hijau, ditambah gagahnya barisan pegunungan Ijen bakal membuat betah siapa saja yang mampir ke Agro Wisata Tamansuruh.
Tak hanya itu, lokasinya yang berada di dataran tinggi menjadikan pemandangan selat Bali juga tampak di kejauhan.
Ditambah gugusan rumah khas Suku Osing yang dikelilingi berbagai macam bunga dan tumbuhan menambah suasana terasa sejuk nan asri serta membuat perasaan semakin syahdu.
Hamparan Bunga di sekitar AWT Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Bagaimana? Kalian sudah bisa membayangkan keindahan di AWT bukan?
Kabar baiknya, pembangunan fisik AWT di bawah naungan Kementerian PUPR RI telah rampung.
Hanya saja, untuk lanskap dan penyempurnaannya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bersama dinas-dinas terkait. Artinya, tinggal sebentar lagi Banyuwangi akan memiliki destinasi wisata baru.
Perlu diketahui, AWT didesain menjadi destinasi wisata yang memadukan antara kearifan lokal dengan pemanfaatan teknologi.
Selain akan menyuguhkan atraksi budaya dan kegiatan adat Osing secara rutin, ke depan AWT akan dilengkapi perpustakaan digital dan ruang aktivitas smart kampung, sebuah program digitalisasi desa yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi.
Salah satu peserta famtrip yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Sofina Adwitya Ramadhani, mengaku, takjub dengan keindahan alam di AWT.
"Ini kan masih belum dibuka untuk umum. Tapi pemandangan, fasilitas umum dan bunga-bunga sudah keren ditambah dengan rumah asli Suku Osing menjadikan saya betah berlama-lama di sini," katanya, Selasa (3/1/2023).
Menurut mahasiswi asal Program Studi (Prodi) Usaha Perjalanan Wisata Universitas Negeri Jember itu, Agro Wisata Tamansuruh sangat menarik dan recomended untuk liburan bersama keluarga ataupun sahabat.
"Di AWT bukan hanya kepuasan berwisata yang diperoleh. Tapi edukasi juga didapatkan," terangnya.
Kehadiran AWT membawa angin segar bagi masyarakat Bumi Blambangan. Pasalnya, dengan adanya tempat wisata ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Sebagai informasi, destinasi wisata AWT meski sudah selesai pembangunan fisiknya. Namun, tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi ini masih di bawah kewenangan kementrian PUPR. Rencananya pada Mei 2023 dilakukan penyerahan kepada Pemkab Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ronny Wicaksono |