TIMES JATIM, BATU – Jangan kaget kalau berjalan-jalan di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Begitu memasuki perbatasan dusun terpencil ini, Anda akan disambut beberapa patung sapi perah warna warni, kental dengan nuansa wisata.
Di perbatasan terdapat patung sapi berukuran besar yang dilengkapi dengan tulisan "Selamat Datang di Dusun Wisata Brau". Tidak sedikit orang yang kebetulan melintas, memilih menghentikan kendaraan dan berfoto di tempat ini.
Tidak cukup disitu saja, beberapa meter setelah patung itu, ada patung sapi berukuran lebih kecil penuh warna warni.
“Saya kira hanya dua patung saja, ketika saya terus jalankan kendaraan, ternyata ada banyak patung sapi warna warni di sepanjang jalan dusun ini,” ujar Ary, warga Kelurahan Sisir.
Meski warga Kota Batu, Ary tidak menyangka kalau menemukan aksesoris wisata di dusun terpencil ini.
“Sebelum ada patung ini pun, saya sudah suka berjalan-jalan di sini, pemandangan alamnya bagus, cocok buat jalan kaki dan udaranya sangat sejuk,” kata Ary.
Ia tidak mengerti kenapa kok ada patung sapi perah di tempat ini. “Mungkin karena dusun ini salah satu daerah penghasil susu terbesar di Kota Batu ya, kemudian dijadikan kawasan wisata sapi perah,” ujarnya menduga.
Kasun Brau, Markasan mengatakan beberapa bulan lalu, Pemkot Batu membangun beberapa patung sapi perah warna warni di perbatasan Dusun Brau dengan Dusun Jantur.
“Warga di sini senang dibangun seperti itu, ditambah dipasang PJU baru, semakin menambah kental nuansa wisata sapi perah di dusun kita,” ujar Markasan.
Potensi susu segar memang menjadi penghasilan terbesar warga Dusun Brau, karena di tempat ini hidup 1000 ekor sapi.
“Setiap hari ada 4 ton 2 kwintal susu yang dihasilkan dusun ini,” ujar Markasan, tak ayal dusunnya selalu menjadi jujugan mahasiswa yang melaksanakan tugas mata kuliahnya.
Pemkot Batu mendukung potensi alam ini, menurut Markasan dengan akan membangun sebuah destinasi wisata baru di dusun yang memiliki luas 3 hektar dengan 163 kepala keluarga ini.
Hal ini menurut Kasan akan semakin mendukung perkembangan usaha susu yang saat ini mulai diproduksi berbentuk yogurt dan stik Susu.
Dusun ini tidak hanya cocok untuk hiking, namun juga cocok untuk adventure.
Plt Kepala Dinas Pariwisata, Imam Suryono mengatakan, Dusun Brau ini memiliki banyak potensi wisata yang nantinya akan membuat dusun ini semakin dikenal oleh wisatawan.
“Potensi wisatanya sangat luar biasa, pemandangan alam yang indah, suhu udara yang sejuk, serta potensi susu yang bisa menjadi sebuah destinasi wisata alternatif,” kata Imam.
Ia pun mengajak wisatawan yang datang ke Kota Batu untuk berkunjung ke Dusun Brau, Kota Batu, disambut dengan patung sapi perah warna warni. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |