TIMES JATIM, SURABAYA – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pertamina Patra Niaga, Jalan Jagir Surabaya, Kamis (6/11/2025).
Para mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat terkait dugaan bahan bakar yang tercampur air alias oplosan.
Aksi unjuk rasa elemen mahasiswa PMII menyampaikan beberapa tuntutan terhadap Pertamina. Dalam orasi yang disampaikan, mereka menuntut audit menyeluruh di SPBU seluruh Jawa Timur. Aksi ini menyikapi bahan bakar yang menyebabkan mesin rusak.
“Kami menuntut Pertamina melakukan audit di seluruh SPBU Pertamina di Jatim, selain itu hasil uji lab disampaikan kepada masyarakat,” ujar Nasrullah Al Amin, Ketua Umum PMII Surabaya Selatan, Kamis (6/11/2025).
Terkait pengujian bahan bakar, Nasrullah meminta Pertamina menggandeng pihak pengawas independen. Sementara dari perwakilan Pertamian Patra Niaga, selama mahasiwa melakukan unjuk rasa terlihat tidak menampakan diri.

Aksi pun sempat ricuh, pengunjuk rasa membakar di luar pagar Kantor Pertamina. Pembakaran ban ini membuat petugas keamanan setempat kelabakan.
Para petugas berusaha memadamkan api menggunakan APAR. Sementara aparat kepolisian yang berjaga mencoba meredam massa aksi pengunjuk rasa.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinusra Ahad Rahedi saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa. Satu jam sebelumnya, aksi yang sama juga dilakukan pengemudi ojek online (ojol).
“Betul, hari ini kami menerima audiensi dari komunitas ojek online dan rekan-rekan mahasiswa mengenai perlunya atensi khusus bagi rekan-rekan ojol yang memiliki keluhan paska pengisian BBM,” ujarnya.
Saat itu, pengemudi online menyampaikan keinginannya bertemu dengan pihak Manajemen Pertamina Patra Niaga. Dan pihak Pertamina langsung menemui perwakilan komunitas ojol.
“Perwakilan dari komunitas sdh kami terima dan kami diskusikan bersama solusi yg nyaman untuk rekan-rekan komunitas ojol,” ungkapnya.
Ahad menyampaikan aspirasi unjuk rasa dari mahasiswa selanjutnya akan disampaikan kepada manajemen. Sedangkan tuntutan yang sudah diterima berupa permintaan peningkatan pengawasan mutu produk BBM.
“Sementara dari mahasiswa menyampaikan perlunya peningkatan dalam proses pengawasan mutu produk BBM Pertalite dan percepatan penanganan keluhan pelanggan terdampak,” tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mahasiswa Demo Kantor Pertamina, Tuntut Peningkatan Mutu BBM
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |