TIMES JATIM, MALANG – Nasi Lemak Jasa Ayah hadir membawa nuansa Melayu yang kental di tengah hiruk-pikuk Kota Malang. Berdiri sejak 24 April 2023 dengan nama awal Kedai Kopi Jasa Ayah, tempat ini menawarkan ragam menu autentik yang menggugah selera, mulai dari hidangan utama hingga kudapan ringan.
Sajian andalannya adalah nasi lemak dengan berbagai pilihan lauk, seperti Ayam Bakar Kapak Madu, Ayam Masak Merah, Ayam Rempah, hingga Sayap Tangkap, yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Selain itu, tersedia pula beragam kudapan khas seperti kaswii pandan, pulut panggang, roti jala, roti cane, hingga roti es krim. Untuk melengkapi pengalaman kuliner, pengunjung juga dapat menikmati aneka minuman, mulai dari kopi sareng, kopi khop, teh tarek, dan berbagai pilihan lainnya yang siap memanjakan lidah.
Saat pertama kali berdiri dengan nama Kedai Kopi Jasa Ayah, tempat ini lebih dikenal sebagai kedai kopi khas Aceh yang menyajikan kopi Aceh dan aneka kudapan Melayu.
Hidangan Nasi Lemak Jasa Ayah, Nasi Lemak dengan Sayap Tangkap dan Ayam Masak Merah. (foto: Heliavita Jasmine/TIMES Indonesia)
“Dulu kami belum menjual nasi lemak, tapi lebih ke kopi Aceh dan jajanan lainnya,” ujar Yoga Tama, Brand Manager Nasi Lemak Jasa Ayah kepada TIMES Indonesia awal September 2025.
“Awalnya, kami hanya memfokuskan pada hidangan khas Aceh dan Melayu. Kudapan lah ya, bukan makanan berat. Jadi ada kopi, roti canai, roti bakar, martabak khas Aceh, dan jajanan Melayu lainnya. Jadi lebih ke kedai kopi khas Aceh. Produk utamanya itu kopi, kopi Aceh,” lanjutnya.
Aceh memang lekat dengan budaya minum kopi. Kedai kopi menjadi ruang pertemuan masyarakat, tempat mereka bercengkrama dari pagi hingga malam. Konsep inilah yang kemudian melandasi lahirnya Kedai Kopi Jasa Ayah.
“Nuansa yang ingin ditekankan sejak awal adalah tempat di mana semua orang bisa bertemu, ngobrol santai dengan teman atau keluarga, ditemani kopi, terutama kopi khas Aceh sebagai sorotan menu utama kami,” tambah Yoga.
Titik balik terjadi ketika sang pemilik, Siti Hajnia, ingin meningkatkan jumlah pengunjung di pagi hari. Bukan karena kedai sebelumnya sepi, melainkan untuk lebih menyesuaikan dengan tujuan utama bisnis.
Tim Jasa Ayah mulai memikirkan menu sarapan yang sesuai dengan budaya masyarakat Malang sekaligus tetap selaras dengan konsep Aceh-Melayu. Pilihan pun jatuh pada nasi lemak, hidangan khas Melayu yang kemudian menjadi ikon baru kedai ini.
“Kami melihat masyarakat sudah terbiasa sarapan, tinggal mencari menu yang pas dan tetap relate dengan konsep Jasa Ayah. Akhirnya ketemu nasi lemak,” jelas Yoga.
Perubahan menu utama tersebut juga membawa perubahan identitas. Kedai Kopi Jasa Ayah resmi berganti nama menjadi Nasi Lemak Jasa Ayah, seiring dengan semakin kuatnya posisi nasi lemak sebagai daya tarik utama.
Saat ini, Nasi Lemak Jasa Ayah memiliki dua cabang, yakni di Jalan Garbis No. 22A dan Jalan Candi Trowulan No. 35, Kota Malang, dengan jam operasional pukul 07.00–16.00 WIB.
Siti Hajnia bukan orang baru di bidang F&B. Sejak lama ia bercita-cita membuka restoran atau warung kopi dengan menu Aceh. Pemilihan nama “Jasa Ayah” pun sarat makna. Selain sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan setelah kehilangan ayahnya, kata “ayah” di sini dimaknai lebih luas.
Tidak terbatas pada figur laki-laki atau ayah kandung, melainkan pada peran seorang ayah dalam memberi bimbingan hidup, nilai moral, dan teladan. Makna itulah yang ingin dihadirkan dalam setiap sajian Nasi Lemak Jasa Ayah. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |