https://jatim.times.co.id/
Wisata

Pesanggrahan Srigati, Tempat Ritual Paling Terkenal di Kabupaten Ngawi

Minggu, 04 April 2021 - 04:17
Pesanggrahan Srigati, Tempat Ritual Paling Terkenal di Kabupaten Ngawi Yadimin pengelola situs Kori Gapit di Pasenggrahan Srigati. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, NGAWI – Mengunjungi Ngawi, Anda bisa berwisata sekaligus mengenal tempat bersejarah di Pesanggrahan Srigati. Destinasi wisata ini lokasinya berada di kawasan hutan Alas Ketonggo, Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.

Menurut kisah, di Pesanggrahan Srigati ini dulunya merupakan petilasan Raja Brawijaya di akhir kejayaan Majapahit.

Berada di kawasan hutan, destinasi wisata ini menyuguhkan keasrian alam yang mempesona. Selain itu, Pesanggrahan Srigati juga dikenal sebagai destinasi wisata spiritual yang banyak di ziarahi.

Terdapat enam situs utama yang sering diziarahi. Diantaranya Petilasan Brawijaya, Watu Dakon, Tugu Mas, Lepen Tempur, Petilasan Bung Karno dan Kori Gapit.

Pesanggrahan-Srigati.jpgTidak hanya untuk ritual, Pasenggrahan Srigati juga asik untuk berwisata alam. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

Menurut Yadimin pengelola salah satu situs di Pesanggrahan Srigati, setiap malam satu Suro (Islam: Hijriah) tempat ini selalu ramai dikunjungi. Tidak hanya dari warga lokal, juga dari luar daerah Ngawi.

“Malam satu Suro selalu ramai, banyak yang datang untuk kungkum (Indonesia: berendam) di Lepen Tempur, dari Solo, Jogja, bahkan Jakarta banyak yang datang,” katanya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (3/4/2021).

Yang datang ke Pesanggrahan Srigati biasanya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Banyak rumor beredar jika memiliki keinginan kemudian melakukan ritual di beberapa lokasi di pesanggrahan ini, keinginan itu akan terwujud.

Pesanggrahan-Srigati-2.jpgWarga menunjukkan salah satu situs yang sering digunakan untuk ritual. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

“Biasanya yang memiliki tujuan tertentu bikin slametan, sudah banyak yang membuktikan,” jelasnya.

Selain malam satu Suro, malam Jumat Legi dan Kliwon Pesanggrahan Srigati juga ramai dikunjungi. Namun akan lebih ramai lagi pada tanggal 12 hingga malam 15 Suro. Sebab pada hari tersebut akan digelar ritual Jamasan dan Ganti Langse (kain mori).

Pesanggrahan Srigati selalu buka 24 jam. Jaraknya hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari pusat Ngawi untuk mencapainya. Dibsini juga tidak akan dikenakan tiket masuk alias gratis. (*) 

Pewarta : Muhammad Miftakul Falakh
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.