https://jatim.times.co.id/
Berita

TMMD Ke-126, Sumber Air 'Kedung Gendruwo' Lebakharjo Malang untuk Kebutuhan 7.800 Warga

Senin, 13 Oktober 2025 - 20:44
TMMD Ke-126, Sumber Air 'Kedung Gendruwo' Lebakharjo Malang untuk Kebutuhan 7.800 Warga Dua anggota TNI saat meninjau lokasi sumber mata air di Lereng Kedung Gendruwo, Dusun Sukamaju B, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. (FOTO: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM, MALANG – Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi lokasi TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Ke-126 tahun 2025, yang bertema "Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah."

Program yang dilaksanakan selama TMMD ke 126 tahun 2025, diantaranya; Normalisasi Sungai, Bronjong, Jalan Rabat Beton, Peningkatan Irigasi, Pengaspalan, Jalan Usaha Tani, Pipanisasi dan Drainase.

Saat pembukaan TMMD, pada 8 Oktober 2025, hadir Dandim 0818 Malang/Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, bersama Bupati Malang, HM Sanusi, MM dan beberapa pejabat lainnya, di Kabupaten Malang.

Di hari ke enam TMMD, Senin (13/10/2025) siang, sekira pukul 14.00 WIB, TIMES Indonesia bersama beberapa personel TNI dan warga setempat, menelusuri sumber mata air, yang akan menjadi titik lokasi program Pipanisasi. 

Menempuh jalan setapak, yang cukup terjal, menyusuri hutan, menggunakan sepeda motor trail, milik seorang anggota Babinsa, berjuang naik ke Lereng yang dikenal dengan sebutan "Kedung Gendruwo", lokasi sumber mata air. 

Titik lokasi tersebut masuk Dusun Sukomaju B, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. "Disebut Lereng Kedung Gendruwo, karena pengalaman warga, banyak Gendruwo-nya," cerita Ketua RT 40 RW 17, Dusun Sukomaju B, Muji (52).

Anggota-TNI-saat-meninjau-tandon-air.jpgAnggota TNI saat meninjau tandon air di sumber mata air Lereng Kedung Gendruwo, Dusun Sukamaju B, Desa Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang. (FOTO: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia).

Jika menuju sumber mata air itu katanya, memang banyak warga yang bisa tersesat. "Harus hati-hati memang. Di sana dikenal banyak Gendruwo-nya. Makanya, warga menyebutnya Lereng Kedung Gendruwo," katanya.

Sepanjang perjalanan menuju sumber air Lereng Kedung Gendruwo, harus menyebrang empat sungai. Di dalam hutan, terlihat dipenuhi tanaman pisang, pohon durian dan pepohonan berukuran besar.

Perjalanan dari perkampungan warga menuju lokasi sumber air Lereng Kedung Gendruwo, dengan mengendarahi sepeda motor trail, harus ditempuh kurang lebih satu jam lebih.

Salah-satu-sumber-mata-air.jpgSalah satu sumber mata air di Lereng Kesung Gendruwo, Dusun Sukamaju B, Desa Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang. (FOTO: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia)

Tiba di lokasi Lereng Kedung Gendruwo, terdapat tiga titik lokasi sumber yang akan disiapkan untuk program Pipanisasi. Air jernih dari sumber tersebut, yang akan dialirkan ke rumah-rumah warga, di Desa Lebakharjo, yang berpenduduk kurang lebih 7.800 jiwa.

Pipanisasi dan normalisasi merupakan program unggulan pada TMMD ke-126 yang digelar di Desa Lebakharjo. TNI berjuang menambah penyediaan air minum untuk kebutuhan warga. Selama ini, kebutuhan air minum dan kebutuhan rumah tangga, memang sudah tersedia yang dikelola oleh pihak Desa Lebakharjo.

"Namun, ketersediaan air bersih yang ada masih kurang normal. Kadang airnya keruh. Dan kadang tidak lancar. Alhamdulillah, kalau ada tambahan air dari program TMMD," kata Ivan, pemuda warga Desa Lebakharjo.

Sejarah singkat Desa Labakharjo, dari banyak literatur sejarah, awalnya desa tersebur adalah hutan belantara, tanpa penghuni. Baru mulai dibabat menjadi perkampungan sejak tahun 1921, oleh seorang bernama Mbah Soleh. Ia yang membuka hutan belantara menjadi lahan pertanian, yang ditanami Jagung dan Ubi.

Setelah mulai ada lahan pertanian, hasil panen dari lahan pertanian mulai melimpah-ruah. Mbah Soleh mulai bermukim. Dan mengajak beberapa orang untuk tinggal di daerah itu.

Dengan potensi pertanian yang subur, menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk datang dan ikut mendirikan rumah-rumah sederhana. Saat itu, mulai menjadi perkampungan.

Sejarah penting lainnya yang menjadi Desa Lebakharjo dikenal rakyat Indonesia, bahkan warga dunia, swjak menjadi tuan rumah acara kepramukaan internasional, seperti Aspac tahun 1978 dan 1st World Comdeca tahun 1993. Sejak itu, desa Lebakharjo dijuluki menjadi Desa Pramuka, yang dihadiri langsung oleh Presiden ke-2, HM Soeharto.

Papan-program-TMMD-ke-126-tahun-2025.jpgPapan program TMMD ke 126 tahun 2025 di Desa Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang. (FOTO: Yatimul Ainun/TIMES Indonssia).

Pipanisasi sudah mulai dikerjakan. Sudah ada tiga tandong untuk menampung air, yang akan disalurkan ke rumah-rumah warga. Pemasangan pipa juga terus berjalan. Dikerjakan oleh personal TNI dan swadaya masyarakat sekitar.

Data yang dihimpun TIMES Indonesia, ada 110 personel TNI yang kerja bakti, ditambah tim teknis dari Pemkab Malang, sebanyak 40 orang. Seluruh program yang dikerjakan dibantu oleh warga sekitar dengan model gotong royong.

Pipanisasi menjadi salah satu program utama, karena secara falsafah, bahwa air menjadi sumber kehidupan manusia. Karena memiliki fungsi biologis krusial, seperti menjaga hidrasi dan menjalankan proses metabolisme, serta berperan penting dalam kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, dan sanitasi. 

Di luar kebutuhan pribadi, air juga vital untuk pertanian, industri dan menjaga kelestarian ekosistem. Desa Lebakharjo memang menjadi daerah yang rawan akan banjir dan bencana alam lainnya.

Desa Lebakharjo memang hutan belantara yang memiliki 6 sungai besar. Diantaranya Sungai Kalisat, Sungai Kedungondo, Sungai Sengkaringan, Sungai Kondangkutuk, Sungai Kalimanjing dan Sungai Glidik.

"Ada 6 sungai besar di Desa Lebakharjo. Lima sungai berasal dari hutan dan satu dari aliran gunung Semeru. Tahun 2022 lalu, banjir besar terjadi hingga menggenangi 642 rumah warga," cerita Sumarno, warga setempat.

Sementara, program TMMD merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah sebagai upaya percepatan terobosan pembangunan di daerah pedesaan serta sebagai langkah peningkatan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada TNI, yang sudah mempercayai Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Lebakharjo menjadi lokasi TMMD. Pemkab Malang bersama Kodim 0818 Malang/Batu, akan bedah rumah. Totalnya ada 30 rumah untuk warga di Desa Lebakharjo," tegas Bupati Malang, HM Sanusi. (*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.