https://jatim.times.co.id/
Sosok

Dari Sawah ke Ruang Perawatan: Kisah Perjuangan Shinta Dwi Nur Andani

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:44
Dari Ladang Bawang Menuju Dunia Kesehatan, Kisah Shinta Wujudkan Impian Shinta Dwi Nur Andani usai wisuda di ITSKes ICME Jombang. (FOTO: Dok. Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Di tengah kehidupan sederhana di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, seorang anak petani membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu menembus segala keterbatasan. Dialah Shinta Dwi Nur Andani, gadis kelahiran Nganjuk, 31 Desember 2003, yang tumbuh dari keluarga petani brambang dan kini berjuang mewujudkan cita-citanya menjadi tenaga kesehatan.

Putri dari pasangan suami-istri Mujianto dan Indah Sukarmi tumbuh kembang dari keluarga sederhana. Ayahnya, Mujianto, bekerja sebagai petani sekaligus mencari tambahan dengan memilah sampah plastik dari rosokan. Ibunya pun turut mencari nafkah, kadang menjadi buruh tanam bawang merah (brambang) di ladang tetangga. 

Dari keluarga sederhana itulah Shinta tumbuh, bukan dengan kemewahan, melainkan tekad kuat untuk mengubah masa depan.

Sejak kecil, Shinta tak pernah membayangkan akan kuliah. Bahkan setelah lulus sekolah, ia sempat bekerja di pabrik sepatu PT Sukses Abadi Indonesia. Keinginan untuk kuliah sempat padam karena masalah ekonomi keluarga.

Namun suatu hari, sang ibu berkata: “Daripada kuliah tahun depan, mending kuliah sekarang. Tahun depan belum tentu ada niat. Uang bisa dicari.”

Kalimat sederhana itu menjadi titik balik hidup Shinta. Ia mendaftar di ITSKes ICME Jombang, memilih D3 Keperawatan jurusan yang dulu menjadi mimpi sang ibu.

Kuliah Sambil Berjuang

Masuk kuliah ternyata bukan akhir perjuangan, melainkan awal perjalanan panjang. Ekonomi keluarga semakin sulit. Bayaran kuliah sering terlambat. Shinta pun mulai merasa menjadi beban.

“Akhirnya saya memutuskan harus kerja,” kenangnya kepada TIMES Indonesia, Jumat (31/10/2025).

Sejak itu, liburan bukan lagi waktu untuk pulang. Shinta selalu bekerja. Ia juga pernah Lolos Diklat Korps Sukarelawan PMI Kabupaten Jombang (prestasi Terbaik 1, 2022). Selain itu, ia juga pernah mencoba bekerja sebagai host live di tiga tempat berbeda. Dan saat ini, ia menjadi barista di Hyphen Coffee, tempat yang baginya lebih dari sekadar pekerjaan.

“Di Hyphen Coffee, saya banyak ketemu orang tulus yang bantu saya tanpa pamrih,” ucapnya haru.

Sering kali, Shinta menjalani hidup dengan ritme yang berat. Praktik Rumah Sakit shift malam, pulang jam setengah 8 pagi, lalu bekerja jam 10 tanpa tidur. Baginya, tanggung jawab adalah harga diri. “Tujuan saya kuliah, jadi kerja tetap sampingan tapi harus bertanggung jawab,” katanya tegas.

Mindset Anak Muda Pejuang

Bagi Shinta, kunci utama kesuksesan ada pada lingkungan yang bikin berkembang bukan nyaman tapi stagnan. Ia percaya bahwa hinaan dan tekanan bisa menjadi bahan bakar untuk tumbuh.

“Kerja itu capek. Kalau nggak punya tujuan, pasti nyerah. Kita harus milih: mau capek sekarang, atau lima tahun lagi?. 

Pesannya sederhana namun tajam. “Bertahan bukan berarti lemah. Itu proses kita mengamati, belajar, dan bergerak lebih kuat.”

Kini, Shinta tak hanya menuntaskan pendidikan, tapi juga memupuk rasa tanggung jawab sosial lewat PMI dan pengalamannya bekerja. Baginya, seorang tenaga kesehatan bukan hanya berilmu, tetapi juga bermental kuat dan berhati tulus.

Perjalanan Shinta menunjukkan bahwa impian bukan milik mereka yang lahir dalam kemudahan, melainkan mereka yang menolak menyerah.

Dari ladang brambang di Desa Ngumpul, seorang anak petani sedang menjemput masa depan, bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk membanggakan ayah ibunya yang selama ini berpeluh demi pendidikan anaknya. Dan seperti kata ibunya, “Uang bisa dicari. Tapi tekad harus dijaga.” (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.