https://jatim.times.co.id/
Berita

BEM ITS Gelar Pameran Kasus Pelanggaran HAM

Jumat, 31 Oktober 2025 - 21:17
Merajut Ingatan yang Hilang Melalui Pameran Kasus Pelanggaran HAM Pameran "Merajut Ingatan yang Hilang" oleh BEM ITS di Plaza Dr. Angka, ITS Surabaya. (Foto: Medina Azzahra/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Merajut ingatan terkait kasus-kasus pelanggaran HAM, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) mengadakan pameran sebagai ekspresi seni, identitas, dan budaya bertajuk "Merajut Ingatan yang Hilang". 

Pameran yang berlangsung pada 28-31 Oktober ini bertujuan untuk menyuarakan bahwa masih banyak kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas hingga detik ini.

Dengan memadukan antara seni, identitas, dan kemanusiaan, BEM ITS berkolaborasi dengan tiga desain dari ITS (desain Komunikasi Visual, desain yard, dan desain forum) Selain itu, acara didukung oleh Humanies Project, LBH Surabaya, dan Kontras Surabaya.

Pameran terbuka umum bagi seluruh pengunjung yang berkenan untuk hadir. Susunan stand berisi tulisan dari masing-masing kasus pelanggaran HAM dipajang membentuk lingkaran. 

Pada bagian sisi belakang, ada simbol patung kreasi berwujud lelaki sedang bersimpuh dengan tubuh penuh tusukan anak panah. Patung tersebut dikelilingi kursi-kursi hitam bersisi nama para presiden yang pernah menjabat di Indonesia.

pameran-oleh-BEM-ITS-di-Plaza-a.jpg

Setidaknya, ada 14 kasus utama pelanggaran HAM di Indonesia yang dipaparkan dalam pameran tersebut. Berikut nama-nama tragedinya:

1. Pembantaian G30S/PKI (1965–1966)

2. Peristiwa Alas Toglo (1967)

3. Peristiwa Tanjung Priok (1984)

4. Peristiwa Talangsari (1989)

5. Peristiwa Santa Cruz (Timor Timur) (1991)

6. Pembunuhan Marsinah (1993)

7. Peristiwa Menghilangkan Orang Secara Paksa (1997–1998)

8. Tragedi Biak Berdarah (1998)

9. Kerusuhan Mei (1998)

10. Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II (1998–1999)

11. Pembunuhan Dukun Santet (1998–1999)

12. Pembunuhan Munir (2004)

13. Peristiwa Lumpur Lapindo Sidoarjo (2006)

14. Tragedi Kanjuruhan (2022)

Hak Asasi Manusia (HAM) dinilai penting sebagai menjaga martabat manusia untuk hidup. Pameran membahas pelanggaran HAM bertujuan agar mencegah tragedi serupa di masa depan.

Ketua Pelaksana pameran, Wisnu (21) mengatakan bahwa persiapan pameran berlangsung selama tiga bulan, mulai dari tahap riset isu, dekorasi, dan lainnya. "Inisiasi awal dari acara ini yaitu bermula dari keresahan para mahasiswa terkait kasus-kasus pelanggaran HAM yang masih belum tuntas," ungkapnya. 

Selain itu, ia berharap agar acara tersebut memiliki dampak yang baik kedepannya, khususnya ke pengunjung.

"Melalui kegiatan ini, semoga ada itikad baik dari pemerintah dalam melihat kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia agar bisa diselesaikan," tandasnya. (*)

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.