TIMES JATIM, MALANG – Di tengah tuntutan zaman yang menuntut daerah lebih adaptif menghadapi persoalan lingkungan, sosok Dr. Ahmad Dzulfikar Nurrahman, S.T., M.T. mencuat sebagai figur kunci yang mendorong perubahan nyata di Kabupaten Malang.
Lahir di Malang pada 8 April 1987, pria yang akrab disapa Dzulfikar itu kini dipercaya sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, sekaligus menjadi motor utama berbagai inovasi lingkungan yang kini menjadi rujukan nasional.
Perjalanan karier Dzulfikar dimulai dari dunia arsitektur. Lulus Sarjana Arsitektur Universitas Brawijaya pada 2009, ia melanjutkan studi Magister Manajemen Konstruksi (2018) hingga akhirnya meraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan dengan predikat cumlaude pada 2024, sebuah pencapaian akademik yang menegaskan kedalaman kompetensi teknis dan visi strategisnya.
Sejak bergabung di DLH Kabupaten Malang pada 2021, Dzulfikar menjadi otak berbagai inovasi yang berdampak nyata. Di bawah kepemimpinannya, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Malang melesat hingga mencapai skor 73,12 pada 2024, atau masuk kategori Baik. Capaian ini menghantarkan Kabupaten Malang meraih Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2023 untuk dua kategori sekaligus, sebuah sejarah baru bagi daerah.
Di balik capaian itu, Dzulfikar menggerakkan pendekatan kolaboratif dan teknologi digital sebagai motor pengungkit perubahan. Ia percaya, lingkungan bukan hanya urusan pemerintah, melainkan gerakan bersama.
Dzulfikar dikenal sebagai pejabat muda teknokrat yang produktif menciptakan program, aplikasi, dan model pemberdayaan masyarakat. Beberapa inovasi strategisnya antara lain:
Pertama, MY Darling (Millennial Youth Sadar Lingkungan). Komunitas anak muda yang mengkampanyekan gerakan hijau berbasis edukasi, teknologi informasi, dan inovasi lapangan. Dirintis pada 2021, MY Darling kini menjadi jejaring pemuda lingkungan terbesar di Kabupaten Malang.
Kedua, SI GASSPOL. Aplikasi digital pengawasan sungai berbasis community monitoring yang mampu memetakan sumber pencemaran secara real-time. Inovasi ini diakui sebagai model transformasi digital dalam pengendalian pencemaran daerah.
Ketiga, SIMPLE BANG. Sistem informasi pemulihan lahan bekas tambang yang terintegrasi dengan data CSR dan carbon offset. Program ini menjadi alat transparansi publik dan mendorong rehabilitasi tambang berkelanjutan.
Keempat, i-MARINA. Platform digital untuk pengelolaan mangrove, lengkap dengan fitur edukasi, pelaporan, hingga digital mapping yang memudahkan warga ikut menjaga ekosistem pesisir.
Kelima, Mas Jempol. Program pengelolaan minyak jelantah berbasis komunitas bersama MY Darling dan T-Care Jakarta, memberikan nilai ekonomi sekaligus menekan pencemaran.
Keenam, MIRACLE Project. Gerakan penanaman pohon Kelor sebagai upaya mengurangi stunting, menyerap karbon, dan memperbaiki kualitas udara. Didukung aplikasi geotagging untuk monitoring.
Ketujuh, Green Charity. Inovasi penghijauan berbasis sedekah yang menyasar area TPA. Program ini menjadi simbol solidaritas sekaligus solusi polusi udara.
Kedelapan, Bersih Indonesia. Proyek holistik penanganan sampah hasil kolaborasi dengan Alliance to End Plastic Waste. Meliputi edukasi, infrastruktur, hingga penguatan kelembagaan masyarakat.
Kesembilan, e-RIKA. Platform digital pembayaran retribusi kebersihan yang mempermudah warga sekaligus memperkuat transparansi dan pengawasan pemerintah.
Kesepuluh, Zero Waste, Zero Landfill Project. Program paling komprehensif yang mengintegrasikan pengurangan sampah dari hulu hingga hilir. Mulai biopori+, bank sampah induk, maggot farming, TPS3R, teknologi RDF–SRF, hingga metode Landfill Mining dengan kapasitas 10.000 ton per bulan.
Jejak Pendidikan dan Kiprah Global
Tak hanya berkiprah di dalam negeri, Dzulfikar aktif mengikuti berbagi program internasional. Ia adalah penerima beasiswa dari: LPDP (2016), Digital Leadership Academy-National University of Singapore (2022), Danida Fellowship Centre Denmark (2023–2024), dan Australia Awards Short Course Scholarship (2025).
Jejak global ini membentuk karakter kepemimpinan Dzulfikar sebagai birokrat muda yang mampu menghubungkan pengalaman lokal dengan praktik terbaik dunia.
Selain itu, Prestasinya diakui publik dan institusi. Ia pernah meraih KORPRI Awards, Anugerah ASN Berprestasi, Alumni Awards Arsitektur UB, hingga Bright Figure Awards 2024: Innovative Green Leadership with Global Participation dari Radar Malang.
Namun, bagi Dzulfikar, penghargaan hanyalah bonus. Yang terpenting, katanya, adalah membangun sistem yang membuat masyarakat bisa berperan aktif menyelamatkan lingkungan.
Sebagai seorang ASN Dzulfikar yang memulai karier dari posisi teknis pengawas tata bangunan, hingga kini menjadi Kepala DLH Kabupaten Malang, perjalanan Dzulfikar adalah bukti bahwa inovasi, integritas, dan kepemimpinan visioner mampu mengubah wajah sebuah daerah.
Dengan rekam jejak akademik yang kuat, jejaring global, dan deretan program inovatif, Dzulfikar kini berada di barisan depan transformasi lingkungan hidup di Kabupaten Malang.
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |