TIMES JATIM, SURABAYA – Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) resmi meluncurkan sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2025 pada, Rabu (11/12/2024). Sistem penerimaan itu melalui tiga jalur, yaitu Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri.
Kasubdi Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Sukarmin menjelaskan, seleksi penerimaan mahasiswa baru kali ini masih menggunakan tiga jalur seleksi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja memang ada sejumlah inovasi untuk tahun 2025.
Sejumlah perubahan yang dimaksud seperti ada penambahan kuota untuk siswa eligible sebesar 5 persen bagi sekolah yang menggunakan sistem e-rapor pada SNBP. Sementara pada SNBT, ada keleluasaan bagi siswa untuk memilih sampai maksimal empat program studi.
"Pilihan maksimal empat prodi ini untuk mendukung calon mahasiswa mendalami potensi dan minat yang dimilikinya dan memilih program studi sesuai dengan potensi dan minatnya tersebut pada SNBT," ungkap dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melalui keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (13/12/2024).
Peserta jalur SNBT diperbolehkan memilih maksimal empat pilihan program studi, dengan ketentuan, peserta bisa memilih dua pilihan program sarjana akademik (S-1 atau sarjana) dan dua pilihan program vokasi (diploma tiga dan diploma empat atau sarjana terapan).
Diterangkan Sukarmin, untuk peserta yang memilih satu sampai dua prodi, bisa memilih prodi apapun yang tersedia di kampus yang diinginkan, baik itu prodi sarjana akademik (S-1), sarjana terapan (D-4), maupun diploma tiga (D-3).
Sementara peserta yang memilih tiga prodi, harus dikombinasikan yaitu dengan memilih dua prodi sarjana akademik (S-1) dan satu prodi vokasi yang sarjana terapan (D-4) atau diploma tiga (D-3). Bisa juga, satu prodi sarjana (S-1), dan dua prodi sarjana terapan (D-4) atau diploma tiga (D-3).
"Bagi adik-adik yang tidak mau memilih program sarjana atau S-1 misalnya, bisa juga memilih tiga prodi vokasi dengan ketentuan, dua prodi sarjana terapan (D-4) dan satu prodi diploma (D-3)," beber Sukarmin.
Selanjutnya, bagi peserta yang memilih empat prodi bisa dikombinasikan, yaitu dua prodi sarjana akademik (S-1), satu prodi sarjana terapan (D-4), dan satu prodi diploma tiga (D-3). Bisa juga satu prodi sarjana akademik (S-1), dan tiga program vokasi, dengan catatan salah satunya harus ada prodi diploma (D-3).
Seleksi penerimaan mahasiswa baru 2025 menerapkan prinsip fleksibel, efisien, transparan, adil, larangan berkonflik, dan akuntabel, yang diharapkan dapat membawa semangat berkeadilan dan transparansi selama proses seleksi dilaksanakan.
Tahap SNBP bagi sekolah dimulai pengumuman kuota sekolah pada 28 Desember 2024. Sementara bagi siswa dimulai dengan tahap Registrasi Akun SNPMB Siswa pada 13 Januari–18 Februari 2025. Kemudian, tahap SNBT diawali dengan registrasi akun SNPMB siswa pada 13 Januari–27 Maret 2025.
Lalu, pendaftaran UTBK dan SNBT pada 11–27 Maret 2025. Pelaksanaan UTBK dilakukan dalam satu gelombang selama selama 10 hari dengan dua sesi per hari pada 23–30 April dan 2–3 Mei 2025. "Setiap peserta hanya dapat mengikuti UTBK satu kali, dan hasilnya hanya berlaku untuk seleksi SNBT dan penerimaan PTN tahun 2025," tegas Sukarmin.
Dengan berbagai perubahan tersebut, Sukarmin mengimbau kepada sekolah, guru, dan peserta untuk mempersiapkan diri mulai sekarang, termasuk segera mengurus dokumen yang disyaratkan di masing-masing jalur penerimaan.
"Kerena pilihan prodi sekarang bisa maksimal empat, mulai identifikasi prodi yang sesuai dengan minat-bakat dan karir masa depan. Pastikan prodi yang dipilih sesuai kemampuan, jangan asal memilih, apalagi ikut-ikutan teman," pesannya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada yang Berbeda di Seleksi Masuk PTN 2025, Ini Penjelasan Kasubdi Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa UNESA
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |