TIMES JATIM – Universitas Brawijaya (UB) resmi membuka kegiatan Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) Pascasarjana 2025 pada Senin (18/8/2025) di Gedung Samantha Krida. Ribuan mahasiswa baru disambut hangat dalam suasana penuh khidmat yang dihadiri langsung oleh Rektor UB Prof. Widodo jajaran wakil rektor, pimpinan fakultas, direktur sekolah pascasarjana, hingga perwakilan Majelis Wali Amanah.

Tahun ini, UB menerima 2.255 mahasiswa baru program pascasarjana yang tersebar di berbagai fakultas. Jumlah tersebut disampaikan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Imam Santoso, M.P., dalam laporannya.

“Semoga kehadiran para mahasiswa baru dapat menambah semangat UB untuk terus mencetak lulusan yang berintegritas, unggul, dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.

Prof. Imam merinci, mahasiswa baru tersebut antara lain berasal dari Fakultas Hukum (272), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (312), Fakultas Ilmu Administrasi (186), Fakultas Pertanian (194), Fakultas Peternakan (77), Fakultas Teknik (259), Fakultas Kedokteran (80), Fakultas MIPA (167), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (68), Fakultas Teknologi Pertanian (64), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (115), Fakultas Ilmu Budaya (11), Fakultas Ilmu Komputer (55), Sekolah Pascasarjana (348), dan Fakultas Ilmu Kesehatan (46).

Dalam sambutannya, Prof. Imam juga menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap sistem UB untuk Inovasi yang kini menjadi kerangka utama dalam tata kelola riset dan pengembangan akademik.

“Kami sudah menyiapkan materi dan video pembelajaran yang wajib diakses mahasiswa. Harapannya, dengan pemahaman yang baik, penelitian mahasiswa dapat memberikan dampak nyata, baik dalam skala nasional maupun global,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor UB Prof. Widodo menekankan bahwa mahasiswa pascasarjana memegang peran penting dalam menjawab berbagai persoalan bangsa, terutama di era krisis lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

“Semua pengetahuan dan teknologi harus berpedoman pada kelestarian. Kalau tidak dimulai sekarang, maka akan sulit di masa depan. UB berkomitmen melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan dunia, terutama dalam menghadapi krisis lingkungan dan tantangan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, UB bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan ruang kolaborasi untuk melahirkan solusi nyata.

“UB bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat mencetak solusi. Setiap tesis dan disertasi harus memberi kontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan dunia,” tambahnya.

ORDIK Pascasarjana 2025 bukan hanya ajang penyambutan formal. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan budaya akademik UB yang menjunjung tinggi nilai inovasi, keberlanjutan, dan kontribusi sosial.

Melalui orientasi ini, mahasiswa didorong memahami visi UB sebagai perguruan tinggi unggul yang berdaya saing global.

Acara juga mempertegas komitmen UB dalam mencetak generasi peneliti, akademisi, serta praktisi yang tak hanya kompetitif di tingkat internasional, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. (*)