TIMES JATIM, BANYUWANGI – Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) Son Kuswadi, Dr.Eng melepas 25 mahasiswa program studi (prodi) diploma IV Manajemen Bisnis Pariwisata (MBP) untuk melangsungkan program Magang Kerja Industri (MKI) ke Malaysia.
Program MKI tersebut adalah salah satu mata kuliah yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Poliwangi. Program MKI ke Malaysia ini sudah dilaksanakan kedua kalinya oleh prodi MBP. Selama 6 bulan akan MKI di lokasi berada di Laguna Redang Island Resort, Kuala Trengganu. Setelah sebelumnya di tahun 2018 pertama kali mengirimkan mahasiswa MKI ke Malaysia sebanyak 23 mahasiswa di tiga tempat.
"Ini langkah penting bagi Poliwangi dalam ekspansi MKI ke berbagai tempat, terutama di luar negeri, sehingga ini menjadi langkah srategis bagi Poliwangi ke depan," ucap Son Kuswadi didampingi dosen dan orangtua 25 mahasiswa di Terminal Internasional Bandara Banyuwangi, Rabu (10/4/2019).
Son Kuswadi berpesan kepada mahasiswa yang hendak MKI ke Malaysia, agar menjaga nama baik almamater kampus. Nanti setelah kembali ke Poliwangi, kata dia, agar memiliki sikap yang lebih baik dari segi kedisiplinan, ketrampilan dan wawasan internasional, sehingga menjadi kompetitif di lingkungan dunia kerja.
Sebelumnya, pihak Laguna Redang Island Resort berkunjung ke Poliwangi untuk melihat persiapan MKI yang kedua ini, sekaligus menyeleksi mahasiswa yang ingin magang ditempat tersebut, dari 60 mahasiswa yang mendaftar, diambil sebanyak 25 mahasiswa yang layak untuk MKI ke Malaysia.
Firdaus Hermawan (21), salah satu mahasiswa MBP semester 7 yang hendak berangkat ke Malasyia menuturkan, persiapannya sudah cukup lama dari 3 bulanan yang lalu, dan ia merasa senang bisa magang di Malaysia.
"Alasan saya MKI ke Malaysia, karena ingin mendapatkan pengalaman lebih, soalnya kan cara kerja di luar negeri dan budaya juga berbeda dengan disini," kata Firdaus.
Total yang diberangkatkan sebanyak 25 mahasiswa dengan 1 orang mahasiswa menyusul pada 19 April 2019 mendatang, karena mengikuti Duta Batik Jawa Timur.
Koordinator MKI prodi MBP Aditya Wira Latif mengatakan, MKI ke Malaysia ini merupakan langkah awal bagi prodi untuk kerja sama peningkatan kualitas SDM di luar negeri.
"Nanti seminggu diawal mereka akan di orientasi, kemudian akan dibimbing sesuai dengan bidangnya masing-masing, ada yang Front Office, Bar Tender, House Keeping, Food and Beverage Product atau Kitchen, Food and Beverage Service atau Waiter dan Waitress dalam satu resort tersebut," ungkap Wira.
Wira menambahkan jika pembiayaan MKI ke Malaysia secara sepenuhnya dibebankan oleh mahasiswa dengan biaya sebesar Rp7,5 juta, namun setiap bulannya mereka akan mendapat tunjangan sebesar 500 Ringgit Malaysia. Jadi Rp7,5 juta itu pasti kembali dan bahkan lebih, rata-rata mahasiswa akan membawa Rp12 juta.
Selama di sana, lanjutnya, mahasiswa difasilitasi makan, mess, dan penjemputan dari bandara Kuala Lumpur. Sistem kerjanya 8 jam dan ada overtime yang juga dihitung dalam bayaran.
Pihak kampus Poliwangi membantu menyiapkan dokumen administrasi. Selain itu, bagi mahasiswa yang tidak mempunyai biaya tetapi layak berangkat, akan disubsidi namun harus mengembalikan melalui pemotongan tunjangan yang dikelola oleh mereka sendiri.
Selama masa pelaksanaan Magang Kerja Industri, dua dosen perwakilan kampus Poliwangi akan meninjau untuk melihat perkembangan program termasuk berkomunikasi dengan mahasiswa Poliwangi yang berada di Malaysia. (*)
Pewarta | : Roghib Mabrur |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |