TIMES JATIM, MALANG –  

Univeritas Negeri Malang (UM) membebaskan UKT (Uang Kuliah Tunggal) kepada 7.569 mahasiswa UM. Pembebasan UKT tersebut diperuntukkan kepada mahasiswa UM akhir yang hanya menempuh skripsi dan yang berstatus gagal yudisium di semester gasal 2020-2021. 

“Ini merupakan salah satu perhatian UM kepada mahasiswa,” ujar Rektor UM Prof. Dr. H. AH. Rofi’uddin, M.Pd, seperti dilansir di web UM, Senin (3/8/2020).

Tak hanya pembebasan UKT, UM juga memberikan penurunan dan penundaan pembayaran UKT kepada mahasiwa yang orang tuanya terdampak pandemi. Penurunan UKT ini diberikan kepada 3.655 mahasiswa D3/S1. Sedangkan penundaan UKT diberikan kepada 235 mahasiswa D3/S1. 

“Ada 3.655 mahasiswa D3/S1 yang diturunkan UKT-nya  dan 235 mahasiswa diberi kesempatan mengangsur UKT” tambah Prof. Dr. H. AH. Rofi’uddin, M.Pd.

Meski jumlah penurunan yang diberikan tidak terlalu besar, tetapi Universitas Negeri Malang terus mengupayakan dengan sebaik mungkin demi kemakmuran mahasiswanya. “Universitas Negeri Malang terus berusaha semaksimal mungkin untuk peduli kepada mahasiswa di saat pandemi ini” pungkas Rektor UM.

Adanya penurunan UKT tersebut sangat membantu mahasiswa yang orang tuanya terdampak pandemi. 

“Cukup membantu, karena memang dengan adanya Covid-19 banyak sekali mahasiswa yang orang tuanya terdampak sehingga tidak memiliki penghasilan. Saya bersyukur mendapatkan penurunan UKT namun saya sendiri masih keberatan dengan jumlah penurunan yg hanya sebesar 500 ribu, karena memang orang tua tidak ada pemasukan," ujar Laras mahasiswa Universitas Negeri Malang yang merupakan salah satu mahasiswa yang mendapatkan penurunan UKT dari Univeritas Negeri Malang (UM). (*)