TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Jatim, menemukan lebih dari seribu siswa di daerah tersebut masuk dalam data ganda. Dalam temuan ini, seorang siswa terdata di beberapa sekolah berbeda sekaligus.
Temuan itu disampaikan Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi usai rapat bersama komisi 4 DPRD kabupaten setempat, Selasa (18/2/2025).
"Kami menemukan kurang lebih 1.100 siswa," katanya kepada TIMES Indonesia.
Dwijoko mengatakan, pihaknya mendapatkan banyak temuan terkait dengan permasalahan data di lapangan.
Selain soal data ganda siswa yang mencapai lebih dari seribu anak, temuan lainnya adalah adanya selisih antara pokok pendidikan atau Dapodik, data kantor Kemenag, dan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil).
Kondisi itu, kata dia, berpengaruh terhadap indeks pendidikan Kabupaten Probolinggo yang angkanya kurang baik. Juga terhadap makan bergizi gratis atau MBG yang dicanangkan pemerintah pusat.
Karena itu pihaknya kini berkonsentrasi untuk membenahi persoalan data tersebut. Dengan data yang valid, program-program pendidikan diyakini akan lebih maksimal.
"Saat rapat bersama komisi IV, problem kami sampaikan. Sekaligus mohon dukungan untuk pembenahan," kata Dwijoko.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Probolinggo, terdapat 287.658 siswa di Kabupaten Probolinggo pada tahun pelajaran 2023/2024.
Rinciannya, 108.041 siswa pada jenjang SD/sederajat yang tersebar di 1.040 lembaga, 51.495 siswa pada jenjang SMP/sederajat yang tersebar di 440 lembaga, dan 28.122 siswa pada jenjang SMA/sederajat yang tersebar di 134 lembaga. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |