TIMES JATIM, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kementerian PUPR RI) telah melakukan penataan strategis di kawasan pinggiran Sungai Krueng, yang berlokasi di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Inisiatif Kementerian PUPR RI ini merupakan perwujudan penggunaan bantaran Sungai Krueng sebagai ruang publik yang dapat memperkaya kualitas lingkungan dan menjadi tujuan wisata yang disukai oleh penduduk Banda Aceh, tanpa mengorbankan fungsi sungai itu sendiri.

Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa penataan kawasan Sungai Krueng ini oleh Kementerian PUPR RI bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya air dan pengelolaan sumber air secara berkelanjutan. "Semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna air, harus berperan dalam melestarikan sumber air, seperti dengan tidak membuang sampah ke sungai," tutur Menteri Basuki.

Penataan di bantaran Sungai Krueng oleh Kementerian PUPR RI ini berlangsung dalam 3 zona di lahan milik Kodam Iskandar Muda, lahan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, dan lahan pribadi dengan luas total mencapai 13.173 m2.

Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh Kementerian PUPR RI melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh, Ditjen Cipta Karya dengan kerjasama kontraktor CV HSB Group sejak 5 Juni 2023, dengan anggaran dari APBN sebesar Rp11,2 miliar.

Infrastruktur pendukung yang disediakan oleh Kementerian PUPR RI meliputi kawasan seluas 1,27 hektare yang mencakup Zona 1 di lahan Kodam Iskandar Muda, dengan berbagai pembangunan seperti dermaga prajurit dan lansekap, peningkatan penanda Kodam Iskandar Muda, serta pembangunan jalur pejalan kaki, lapangan olahraga, toilet publik, dan dermaga untuk perwira tinggi. Zona 2 dan 3 mencakup pembangunan akses publik ke rivewalk, tribun lansekap, lapangan rumput, dan lahan parkir.

Pada tanggal 28 Agustus 2023, progres fisik ketiga zona tersebut mencapai 36,47% dan Kementerian PUPR RI mentargetkan selesai pada Desember 2023.

Proses penataan dilakukan Kementerian PUPR RI melalui kolaborasi bertujuan untuk mengatasi aspek-aspek kumuh di kawasan bantaran sungai dan merubah penampilan kawasan tersebut serta menciptakan peluang ekonomi di sektor pariwisata. Konsep penataan ini mencakup pembuatan ruang terbuka hijau sebagai tempat olahraga (jogging track) di pusat kota yang asri, sejuk dan nyaman.

Untuk memperindah kawasan bantaran Sungai Krueng, berbagai tanaman dan perdu telah ditanam di sepanjang tepian. Selain itu, penambahan street furniture seperti tempat sampah, bangku taman, dan lampu taman telah dilakukan untuk menambah estetika dan kenyamanan bagi pengunjung (*)