TIMES JATIM, MOJOKERTO – Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwotengah 1, Endang Pujiastutik mengaku bangga atas kedatangan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Sekolah yang menjadi cagar budaya Kota Mojokerto ini merupakan sekolah Soekarno kecil. Dulu sekolah ini bernama Ongko Loro.
Endang sebagai penanggungjawab SDN Purwotengah berharap kepada Sekolah budaya Soekarno di Kota Mojokerto ini bisa diakui di Indonesia.
Selain itu Endang berharap semangat yang dibangun Bapak proklamator ini menjadi tauladan bagi guru dan siswa.
Kedatangan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di SDN Purwotengah 1 didampingi Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, Minggu (26/9/2021). (FOTO: Dok. Pemkot Mojokerto for TIMES Indonesia)
"Siswa dan guru punya semangat dan berkarakter seperti Soekarno, juga kepedulian warga Mojokerto terhadap budaya Soekarno itu bisa lebih lagi," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Senin (27/9/2021).
Sebelumnya, SDN Purwotengah 1 menerima kunjungan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto pada Minggu (26/09/21). Kedatangan sekjen PDIP ini didampingi oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Soekarno Centre di Kota Mojokerto
Ning Ita sapaan akrab Wali Kota, dalam kesempatan itu memaparkan grand desain pembangunan Soekarno Centre yang menjadi upaya untuk melestarikan sejarah keberadaan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
"Semasa kecil Presiden Soekarno pernah belajar di Sekolah Ongko Loro yang saat ini menjadi kompleks SDN Purwotengah, Kota Mojokerto," terang Ning Ita dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia. Senin (27/9/2021).
Ia juga secara langsung menjelaskan beberapa peninggalan sejarah yang masih otentik seperti bangunan kelas, aula, bangku, dan papan tulis.
Apresiasi Sekjen PDIP
Usai melihat bekas sekolah Ongko Loro, Hasto menyampaikan apresiasi terhadap upaya Wali Kota Mojokerto yang merawat rekam jejak Soekarno kecil. Ia mengatakan bahwa di Sekolah Ongko Loro (Angka Dua) inilah kesadaran kebangsaan Bung Karno mulai terbangun.
"Kami mengapresiasi upaya Ibu Walikota Mojokerto yang menjadikan SD Ongko Loro tempat sekolah Soekarno kecil ini bagian dari keseluruhan rekam jejak perjuangan Bung Karno," jelas Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Senin (27/9/2021).
Dia memberikan dukungan sepenuhnya bahkan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang berkaitan sejarah bangsa Indonesia khususnya terkait Bung Karno.
"Kami akan berkoordinasi dengan Mendikbudristek, Nadiem Makarim untuk membahas bagaimana program-program yang sangat penting bagi sejarah bangsa
khususnya Bunga Karno dapat ditempatkan pada tempat yang sewajarnya," ucap Hasto.
Menurut dia, dalam bentuk visualisasi
desain galeri Soekarno Center itu sangat bagus yang memuat rekam jejak perjuangan Bung Karno yang dikombinasikan dengan simbol-simbol kerajaan Majapahit.
Apalagi, grand design galeri Soekarno Center ini juga ditampilkan berbagai aspek kebudayaan, patung Bung Karno yang ditampilkan dalam tradisi sekolah (SD Ongko Loro) yang juga mengingatkan bagaimana bentuk pendidikan saat itu.
Kemudian berbagai tempat untuk kontemplasi dalam perjalanan Bung Karno dengan tetap memperhatikan keaslian dari seluruh tempat bersejarah ini dan merupakan desain yang sangat baik.
"Kami memberikan dukungan hanya untuk sentuhan seni arsitektur karena Bung Karno ini juga pecinta seni sehingga perlu diperkuat dan dengan adanya gamelan yang ada di sini menunjukkan Soekarno yang menyampaikan gagasan Indonesia begitu kaya tradisi kebudayaan," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Deasy Mayasari |