TIMES JATIM, PACITAN – Sejak diluncurkan pada November 2024, GAS MAN (Gerakan Asuh Tanaman) perlahan mengubah wajah SMPN 5 Tegalombo Satu Atap Kabupaten Pacitan. Tanaman tak lagi hanya menjadi pelengkap halaman sekolah. Setiap pot dan tunas hijau kini memiliki 'orang tua asuh' -  para siswa.

Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Imam Mashudi, GAS MAN dirancang sebagai kegiatan kokurikuler yang dekat dengan keseharian siswa. Mereka belajar merawat tanaman sendiri, mulai menyiram, membersihkan, hingga memastikan tanaman tumbuh sehat. Dari proses sederhana itu, tumbuh nilai tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian.

Program ini sengaja dibuat praktis. Tidak banyak teori, langsung praktik. Siswa bersentuhan dengan tanah, air, dan proses tumbuh. Di situlah pendidikan karakter bekerja secara alami.

“Kami tidak sedang mengejar sekolah hijau semata. Yang kami bangun adalah kebiasaan baik anak-anak,” ujar salah satu guru.

Perubahan pun terasa. Lingkungan sekolah di Kecamatan Tegalombo kini lebih asri dan terawat. Siswa terlihat lebih aktif, lebih peduli kebersihan, dan memiliki rasa memiliki terhadap sekolahnya. Setiap pagi, menyapa dan merawat tanaman menjadi rutinitas baru yang positif.

Dalam wawancara pada 29 Desember 2025, Imam Mashudi menegaskan bahwa GAS MAN bukan program sesaat. Ia diproyeksikan sebagai fondasi jangka panjang pendidikan karakter di sekolah.

“Lewat GAS MAN, kami ingin menumbuhkan kepedulian lingkungan, cinta tanaman, sekaligus menjadikannya sumber belajar yang hidup,” katanya.

Ke depan, GAS MAN diharapkan terus berkembang. Setiap sudut sekolah dirancang menjadi ruang belajar terbuka, tempat siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga belajar menjadi manusia yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungannya. (*)