TIMES JATIM, LAMONGAN – Dorongan internasionalisasi perguruan tinggi menjadikan Universitas Islam Lamongan (Unisla) sebagai rujukan baru dalam pengembangan program global. Yang terbaru, Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri datang menelisik inovasi KKN Internasional yang menghubungkan mahasiswa dengan ekosistem belajar lintas negara, termasuk pengabdian di Malaysia dan Thailand.
Rektor UNP Kediri DR Zainal Afandi, memimpin rombongan bersama jajaran Wakil Rektor, para Dekan, dan pejabat struktural, datang mendiskusikan pola pelaksanaan KKN Internasional yang telah dijalankan Unisla selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Zainal, UNP Kediri tertarik terhadap model KKN Internasional Unisla yang mengirim mahasiswa ke Malaysia dan Thailand. Ia menilai.model ini memberikan pengalaman komprehensif, mulai dari interaksi lintas budaya hingga pengabdian langsung di lapangan.
*Kami ingin tahu pola manajemen, pemilihan mitra, dan strategi pembekalan mahasiswa agar siap beradaptasi dengan budaya serta kebutuhan masyarakat setempat,” ucapnya.
Zainal berharap kunjungan tersebut memberikan banyak pembelajaran bagi penguatan program global kampusnya. “Melalui studi tiru ini, kami berharap dapat mengambil banyak pelajaran dari pengalaman Unisla dalam mengelola KKN Internasional,” ujarnya.
Sementara Rektor Unisla, Dr H Abdul Ghofur, yang menerima kunjungan ini menegaskan kolaborasi antar perguruan tinggi sangat penting dalam memperkuat ekosistem internasional.

“Pertemuan seperti ini membuka ruang untuk berbagi pengalaman dan mempererat kerja sama. Semoga langkah ini membawa kontribusi positif bagi pengembangan KKN Internasional yang telah berjalan di Unisla,” kata Ghofur.
Masih di momentum internasionalisasi, Unisla juga menggelar tasyakuran dan penutupan Program KKN Internasional 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ghofur menjelas, acara tersebut menjadi penanda berakhirnya rangkaian pengabdian mahasiswa di luar negeri, serta memperlihatkan komitmen kampus dalam memperluas pengalaman global mahasiswa.
“Alhamdulillah, KKN Internasional tahun ini berjalan sangat baik. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang membuka wawasan sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri bahwa mereka mampu berkiprah di tingkat global,” tuturnya.
Sedangkan menurut Ketua YPPTI Sunan Giri Lamongan, Bambang Eko Muljono, KKN internasional ini menunjukkan bahwa Unisla terus bergerak maju.
*Mahasiswa tidak hanya belajar di lingkungan kampus, tetapi juga turun langsung mengabdi di masyarakat internasional. Itu adalah pengalaman berharga yang akan mereka bawa ke masa depan,” ujarnya.
Dengan studi tiru dari UNP Kediri dan penutupan KKN Internasional di Malaysia, Unisla mengukuhkan diri sebagai perguruan tinggi yang membangun jejaring global. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Studi Tiru KKN Internasional ke Unisla, UNP Kediri Kaji Model Pengabdian Global
| Pewarta | : Moch Nuril Huda |
| Editor | : Deasy Mayasari |