https://jatim.times.co.id/
Berita

Santri Temukan Air Hujan di Bondowoso Diduga Tercemar Mikroplastik

Jumat, 21 November 2025 - 21:19
Santri Temukan Air Hujan di Bondowoso Diduga Tercemar Mikroplastik Sejumlah santri saat melakukan penelitian kondisi air di Desa Sumberkemuning Kecamatan Tamanan Bondowoso (FOTO: Dokumen pribadi)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – Air hujan di Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, Jawa Timur, diduga telah tercemar mikroplastik. 

Temuan ini berasal dari riset para santriwati Pondok Pesantren (PP) Nurussalam yang mengikuti Program Jawa Timur Young Change Maker (JAYCA) 2025.

Sebanyak 15 santriwati melakukan kegiatan citizen science, untuk memetakan penyebab krisis iklim di wilayah Bondowoso. Mereka meneliti sampel air hujan yang dikumpulkan pada Selasa (18/11/2025) lalu.

Mentor JAYCA sekaligus pendiri Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), Prigi Arisandi menyampaikan, dugaan kontaminasi mikroplastik muncul setelah para santri menemukan 36 partikel mikroplastik dalam satu liter air hujan yang ditampung menggunakan wadah aluminium atau stainless steel, pada ketinggian lebih dari dua meter.

“Ditemukan 36 partikel,” ujar Prigi dalam keterangan tertulisnya.

Ia menjelaskan, partikel yang teridentifikasi merupakan jenis fiber berukuran di bawah 5 mm. Proses identifikasi dilakukan menggunakan perbesaran 40 hingga 100 kali.

Santriwati PP Nurussalam, Cindi Yuniantika menambahkan, tim JAYCA juga meneliti kadar mikroplastik pada Sungai Kemuning dan Bendungan Kemuning. 

Hasilnya, air sungai mengandung lebih dari 41 partikel, sementara air sumber terdeteksi memiliki 26 partikel mikroplastik.

Temuan lebih rinci disampaikan Bidahyatul Fitriani, siswi kelas 11 SMK Nurussalam. Ia menyebut timnya berhasil mengidentifikasi lima sumber utama mikroplastik. 

Yakni Pembakaran sampah plastik secara terbuka; sampah plastik tercecer di jalan dalam jarak 1 km ditemukan 925 potongan sampah plastik seperti kresek, botol, gelas, saset, dan styrofoam; sampah plastik di saluran air; lokasi pembuangan sampah liar; sampah plastik terapung di sungai. 

“Sampah plastik yang menumpuk di tepi jalan banyak yang sudah hancur menjadi serpihan kecil. Serpihan ini mudah terbawa angin atau air,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, Laila Mufida, siswi SMK Pertanian Nurussalam, menyampaikan enam rekomendasi aksi yang dapat dilakukan masyarakat. 

Di antaranya menolak dan mengurangi plastik sekali pakai, mendorong gerakan guna ulang, membuat poster edukasi, menyediakan tempat sampah terpilah, mengampanyekan larangan membakar sampah plastik, serta memanfaatkan media sosial untuk edukasi publik.(*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.