TIMES JATIM, MALANG – Upaya percepatan modernisasi sektor pertanian nasional terus diperkuat melalui penerapan teknologi dan mekanisasi pertanian. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing pertanian Indonesia.

“Dengan dukungan alat dan mesin pertanian yang tepat serta tenaga kerja yang kompeten, fungsi alsintan dapat dioptimalkan untuk mempercepat seluruh tahapan produksi, mulai dari olah tanah hingga panen. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani serta penguatan ketahanan pangan nasional,” tegas Menteri Pertanian.

Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa penguasaan teknologi mekanisasi oleh sumber daya manusia pertanian menjadi kunci keberhasilan implementasi alsintan di lapangan.

“Penguasaan teknologi mekanisasi pertanian oleh penyuluh dan tenaga teknis sangat penting untuk mendukung efektivitas dan efisiensi usaha tani. Dengan keterampilan yang memadai, mereka diharapkan mampu mendampingi petani dalam memanfaatkan alsintan secara optimal, sehingga produktivitas meningkat dan percepatan swasembada pangan dapat terwujud,” jelasnya.

Sebagai bentuk implementasi nyata dari kebijakan tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi sekaligus uji kompetensi skema Operator Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Panen. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 10 - 12 Desember 2025, di lingkungan kampus Polbangtan Malang.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Polbangtan Malang dengan Akademi AMC (Amarta Multikarya Cemerlang), lembaga pelatihan yang bergerak di bidang koperasi, UMKM, dan agrobisnis. Pelatihan menghadirkan Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Kementerian Pertanian, Drs. Agus Warjito, MM, serta diikuti oleh dosen dan operator dari Divisi Instalasi Alat dan Mesin Pertanian Polbangtan Malang. Kegiatan ini berada di bawah koordinasi Arie NBB Satrio N.

Program pelatihan dirancang secara komprehensif untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam mengoperasikan alsintan panen sesuai dengan standar teknis, prosedur operasional, dan kebutuhan kerja di lapangan. Tidak hanya menitikberatkan pada penguasaan aspek teknis, pelatihan ini juga memberikan pembekalan mendalam terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Materi K3 mencakup pencegahan kecelakaan kerja, perlindungan keselamatan operator, serta pengendalian risiko melalui penggunaan alat pelindung diri (APD), pemeriksaan kondisi mesin sebelum dan sesudah digunakan, serta penerapan prosedur kerja yang aman dan sesuai standar.

Melalui pelatihan ini, peserta dipersiapkan menjadi tenaga kerja profesional dan kompeten dalam mengoperasikan berbagai jenis mesin panen, seperti combine harvester, mesin perontok, mesin pengering, dan mesin penggiling gabah. Dengan penguasaan teknologi tersebut, proses panen diharapkan dapat berlangsung lebih cepat, efisien, presisi, serta meminimalkan kehilangan hasil dan risiko kecelakaan kerja.

Pada akhir kegiatan, seluruh peserta mengikuti uji kompetensi sebagai bentuk pengakuan resmi atas keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. Sertifikat kompetensi yang diperoleh menjadi bukti bahwa peserta telah memenuhi standar nasional sebagai Operator Alsintan Panen, sekaligus meningkatkan daya saing sumber daya manusia pertanian dan membuka peluang kerja yang lebih luas di bidang mekanisasi pertanian.

Adapun materi pelatihan dan uji kompetensi meliputi pengenalan skema operator alsintan panen, komunikasi kerja efektif, penerapan K3, pemeriksaan kesiapan alat dan mesin, penentuan bahan serta lokasi kerja sesuai spesifikasi mesin, pengoperasian alsintan panen, pengoperasian mesin panen padi kombinasi, mesin perontok, mesin penggiling gabah, mesin pengering, hingga penyusunan laporan hasil kerja.

Kegiatan ini semakin menegaskan peran strategis Polbangtan Malang sebagai lembaga pendidikan vokasi pertanian yang konsisten mencetak sumber daya manusia unggul, profesional, dan berdaya saing. Dengan penguatan kompetensi dan sertifikasi operator alsintan, Polbangtan Malang berkomitmen mendukung pengembangan mekanisasi pertanian yang berkelanjutan guna mempercepat transformasi pertanian modern dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.(*)