TIMES JATIM, JOMBANG – Yayasan Sultan Agung Tebuireng Jombang terus berbenah. Sebagai lembaga yang menaungi SMK Sultan Agung 01 dan SMK Sultan Agung 02, yayasan ini resmi memulai proses transformasi menuju lembaga pendidikan yang lebih modern, namun tetap berakar pada nilai-nilai akhlakul karimah.

Langkah awal ditandai dengan penyegaran identitas visual, mulai dari perubahan logo hingga pembaruan visi dan misi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.

Hal tersebut ditandai dengan peresmian logo baru yang ditandatangani oleh Abdul Halim Iskandar Pembina Yayasan Sultan Agung Tebuireng dan tumpengan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pembina Yayasan Sultan Agung Tebuireng Jombang, Abdul Halim Iskandar, menegaskan bahwa perubahan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen nyata dalam menghadirkan lembaga pendidikan yang relevan dan adaptif, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai luhur Islam Rahmatalil Alamin.

“Transformasi ini bukan semata-mata soal logo atau slogan. Ini tentang membangun karakter generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik dan keterampilan, tetapi juga berakhlak mulia, punya etika dan integritas,” ujar Abdul Halim Iskandar, Senin (14/7/2025).

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI ini, tantangan dunia pendidikan ke depan semakin kompleks. SMK sebagai lembaga vokasi dituntut mampu mencetak lulusan yang siap kerja, berdaya saing global, namun tetap memegang teguh nilai-nilai moral dan keislaman.

“Kalau bicara SMK, kita harus berbicara tentang link and match dengan dunia kerja. Tapi Sultan Agung tidak hanya fokus pada hard skill. Kami ingin siswa tetap menjunjung tinggi akhlak dan sopan santun. Itu yang jadi pembeda. Karena dunia kerja saat ini moral dan karakter jadi nomor satu dibanding hard skill,” imbuhnya.

Selain pembaruan logo, Yayasan Sultan Agung juga mereformulasi program-program unggulan di bidang pendidikan vokasi, pembinaan karakter, serta penguatan spiritualitas siswa.

“Mulai tahun ajaran ini, kami lebih serius memperkuat kerja sama dengan dunia industri, sekaligus mengintensifkan program pembinaan karakter di lingkungan sekolah. Jadi antara pengetahuan, skill dan karakter positif berjalan seimbang,” ujarnya.

Perubahan ini juga mendapat dukungan penuh dari para guru, tenaga kependidikan, dan orang tua siswa yang berharap agar Sultan Agung terus berkembang sebagai sekolah vokasi berbasis pesantren yang unggul dan diminati masyarakat.

Dengan pembaruan visi-misi serta peningkatan kualitas layanan pendidikan, Yayasan Sultan Agung Tebuireng ingin memastikan bahwa lulusannya tak hanya siap kerja di level nasional maupun internasional, tapi juga menjadi pribadi yang beretika, berintegritas, dan membawa nama baik almamater. (*)