https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

FEB UB Tingkatkan Kapabilitas UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang

Minggu, 16 Januari 2022 - 13:14
FEB UB Tingkatkan Kapabilitas UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang Prof Dr Armanu memberikan konsultasi bisnis untuk UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang. (Foto: Dok. FEB UB)

TIMES JATIM, MALANGFEB UB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya) terus bergerak menciptakan kegiatan-kegiatan baru dan inovatif. Salah satunya dengan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dipimpin Prof Dr Armanu

Armanu bersama timnya yang terdiri dari Ainur Rofiq PhD, Dr Nanang Suryadi, Rila Anggraeni MM, didukung Mega Fianita Fadilah, Ita Wahyu Pratiwi, dan Yeti Rachma Purwandari, melakukan pengabdian masyarakat dengan tujuan meningkatkan kapabilitas Usaha Kecil Menengah (UKM) Binaan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MEK PDM) Kabupaten Malang.

UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang 2

Tim Pengabdian Dosen FEB UB ini fokus menyelesaikan  empat permasalahan utama yang dihadapi para pelaku UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang, yaitu masalah keuangan, kesulitan pengembangan bisnis, permasalahan digital, dan masalah sumber daya manusia. Penyelesaian permasalahan UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang ini dilakukan dengan pendampingan dan konsultasi bisnis yang dilakukan secara daring. 

Anggota tim Pengabdian Masyarakat FEB UB, Ainur Rofiq PhD memyampaikan permasalahan keuangan menjadi permasalahan mendasar yang dihadapi para UKM MEK PDM. Kurangnya modal membuat perkembangan usaha mengalami stagnasi dan sulit untuk berkembang. 

Ia juga menjelaskan lambannya akumulasi kapital pada UKM merupakan salah satu penyebab lambannya laju perkembangan usaha dan rendahnya surplus usaha. Pada umumnya UKM merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan pada modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas. 

"Hal ini berdampak pada UKM tidak mampu meningkatkan jumlah produksinya untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Ide bisnis baru untuk tujuan ekspansipun sering kali tidak terwujud," tambah Ainur Rofiq.

UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang 3

Ainur Rofiq menjelaskan UKM perlu memiliki keterampilan dalam mengatur aktivitas atau transaksi keuangan kapabilitas keuangan (financial capability). Kemampuan pengelolaan keuangan perlu dikuasai agar posisi keuangan UKM tidak berada pada posisi negatif atau kekurangan uang. UKM yang memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan, akan lebih mudah mencapai nilai bisnis yang diyakininya dan mempertahankan nilai bisnis terebut. Penguasaan kapabilitas keuangan akan membantu UKM dalam aktivitas pengelolaan biaya, penggunaan dan pengalokasian dana secara efisien agar dapat memaksimalkan nilai bisnis. 

"UKM perlu merencanakan kegiatan keuangan agar lebih bersifat strategis, baik kegiatan pendanaan, investasi, maupun operasional. Beberapa proses yang dapat dilakukan agar dapat mengelola keuangan dengan baik, yaitu mulai melakukan pemisahan keuangan pribadi dan usaha, serta memulai pembukuan sederhana," terang 

Lebih lanjut, Dr Nanang Suryadi juga menjelaskan terkait masalah pemasaran. Ia menjelaskan permasalahan permasaran ini dilihat dari tiga bidang. Akselerasi digital, dimana kecakapan pemanfaatan teknologi digital dalam aspek pemasaran yang dimiliki oleh UKM binaan masih minim. UKM belum menerapkan teknologi informasi khususnya media jejaring sosial dan belum mengerti manfaat dan peranan penggunaan media jejaring sosial tersebut sebagai alat pemasaran.
 
Nanang menyampaikan UKM mengalami permasalahan tentang keterbatasan distribusi. UKM Mitra hanya memasarkan produk lewat beberapa kolega dan pengepul. Umumnya UKM mitra yang merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan memiliki kemampuan penetrasi pasar yang rendah.

"Pada persoalan branding, UKM mitra belum memiliki strategi branding yang efektif, sehingga produk kurang memiliki nilai di mata pelanggan. Produk yang dihasilkan belum memiliki diferensiasi yang kuat dan unik," jelasnya. 

Kemudian, anggota tim pengabdian masyarakat, Rila Anggraeni MM pada permasalahan pengembangan bisnis, UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang, memiliki dua permasalahan yakni kurangnya wawasan mengenai bisnis dan kesulitan inovasi.Ia menjelaskan kurangnya pengetahuan manajemen bisnis tentang bagaimana cara mengembangkan usaha. 

Ia mencontohkan tentang konsep tentang franchising sebagai alternatif untuk mengembangkan usaha. Akibatnya adalah UKM hanya fokus dalam proses produksi dan mengabaikan pentingnya meningkatkan level bisnis. Sedangkan, kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control menjadi penyebab utama pada aspek ini. 

"Mayoritas UKM Binaan masih menggunakan metode dan alat tradisional dalam menjalankan usahanya. Hambatan inovasi ini menjadi salah satu penyebab minimnya kapasitas produksi," tambah Rila Anggraeni. 

Pada bidang kapabilitas inovasi (innovation capability), Rila Anggraeni menjelaskan “UKM dengan kemampuan inovasi yang kuat akan mendapatkan keunggulan kompetitif. UKM memerlukan pengetahuan tentang pengembangan dan penggunaan teknologi produksi maupun non produksi serta proses operasional berbasis pengembangan manajerial. Lalu, peningkatan kapabilitas pemasaran (marketing capability) dengan pembuatan segmentasi pasar, penentuan sasaran pasar, dan pemosisian melalui branding”. 

"UKM perlu mengidentifikasi nilai yang diharapkan oleh pasar atas produk yang ditawarkan dan menghantarkan nilai tersebut melalui bauran pemasaran secara tepat. UKM perlu menentukan desain produk, penetapan harga, penentuan lokasi dan saluran distribusi, serta upaya promosi yang efektif agar dapat memenuhi harapan konsumen," jelas Rila.

Sementara itu, Prof Armanu menyebutkan permasalahan kurangnya ketrampilan sumber daya manusia juga menjadi permasalahan yang dihadapi UKM. Manajemen UKM relatif masih tradisional dan merupakan usaha keluarga, sehingga usaha mengalami kesulitan untuk berkembang dengan optimal.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan UKM Binaan MEK PDM Kabupaten Malang, ada empat solusi yang diberikan tim Pengabdian Masyarakat FEB UB. Keempat solusi yang diberikan yakni peningkatan kapabilitas pembelajaran organisasional, kapabilitas inovasi, kapabilitas pemasaran, dan kapabilitas keuangan. Solusi ini diberikan dengan kegiatan konsultasi langsung yang diberikan secara hybrid, daring dan luring. 

Armanu menyampaikan pada peningkatan kapabilitas pembelajaran organisasional, tim pengabdian masyarakat FEB UB mendorong kemampuan UKM untuk mengidentifikasi dan menanggapi isyarat pasar dengan lebih baik, lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah daripada saingan serta mendukung kompetensi UKM untuk mengembangkan produk secara efisien. UKM yang memiliki kapabilitas pembelajaran organisasional memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kinerja yang unggul. 

"Kami berupaya meningkatkan kemampuan UKM dalam mengidentifikasi strategi baru untuk  menciptakan pembeda dengan pesaing," kata Ketua Pengabdian Masyarakat FEB UB, Prof Dr Armanu(*)

Pewarta :
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.