TIMES JATIM, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) memperingati hari jadi ke-7 pada Selasa, 24 Juni 2025, dengan semangat reflektif dan transformatif. Mengusung tema “Synergizing Human Resources for National Food Sovereignty”, momen ini menjadi pengingat bahwa kekuatan sumber daya manusia pertanian menjadi kunci utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Ketua Senat Polbangtan Malang, Suhirmanto menyampaikan bahwa usia tujuh tahun adalah fase penting dalam perjalanan sebuah institusi pendidikan.

Dia mengatakan, tujuh tahun bukan hanya hitungan waktu, melainkan bentuk nyata dari mandat yang telah dijalankan secara konsisten dalam mencetak lulusan vokasi pertanian yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga kuat secara karakter.

“Di usia tujuh tahun ini, kita telah membuktikan bahwa transformasi mahasiswa menjadi SDM pertanian andal bisa dilakukan melalui sistem pendidikan yang membentuk hard skills dan soft skills. Kita juga bisa melihat bagaimana alumni kita telah memberikan kontribusi nyata dalam sektor pertanian nasional,” ujarnya.

Suhirmanto juga menekankan pentingnya solidaritas seluruh elemen civitas akademika. “Membangun Polbangtan Malang tidak bisa sendiri-sendiri. Kita harus solid, satu visi, dan saling menguatkan untuk terus tumbuh dan berdampak.”

Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis ke-7, Rika Despita, melaporkan bahwa rangkaian kegiatan tahun ini mencakup sejumlah agenda, meliputi: program Duta Kampus (22 Juni–19 Juli), Jalan Sehat dan Marwa (29 Juni), Agricompt Keilmuan (2–3 Juli), BEM Cup (8–9 Juli), SERUM atau Sharing Alumni (10 Juli), Piala Direktur – Agricompt Olahraga (14–16 Juli), dan ditutup dengan Closing Ceremony serta Grand Final Duta Kampus pada 19 Juli 2025.

Salah satu momen penting dalam rangkaian Dies Natalis ini adalah launching tiga produk unggulan Polbangtan Malang, yakni Beras Sehat, Telur Omega 3 (EggQ), dan Pupuk Organik Cair (POC).

Ketiga produk tersebut merupakan bukti konkret dari hilirisasi hasil pembelajaran, inovasi, dan praktik Teaching Factory, sekaligus mencerminkan komitmen Polbangtan Malang untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang berdampak nyata bagi masyarakat dan sektor pertanian. 

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyampaikan bahwa peringatan Dies Natalis ini adalah momentum untuk memperkuat arah pembangunan kampus vokasi berbasis nilai-nilai kolaboratif dan berdampak.

“Sejak dikukuhkan pada 25 Juni 2019, Polbangtan Malang tumbuh sebagai institusi pendidikan vokasi yang menjunjung nilai kolaborasi, inklusifitas, solidaritas, dan sistemik. Banyak capaian dan prestasi yang telah diraih, tetapi itu belum cukup. Kita harus terus menyajikan pendidikan terbaik setiap hari,” kata Udrayana.

Dalam konteks kontribusi mahasiswa terhadap program strategis nasional, Udrayana juga menyampaikan bahwa saat ini mahasiswa tingkat 3 sedang dipersiapkan untuk magang, sekaligus menjadi bagian dari volunteer Program Makmur bersama PT Petrokimia Gresik. Bahkan, sebanyak 50 mahasiswa akan diberangkatkan ke Sumatera Selatan untuk  Brigade Pangan, menjawab langsung kebutuhan nasional di lapangan.

“Jumlah 50 orang bukanlah sedikit. Mereka membawa tanggung jawab besar, menjadi perwakilan kampus untuk menjawab tantangan ketahanan pangan," ujarnya.

"Ini menunjukkan bahwa Polbangtan Malang hadir di tengah kebutuhan nasional, dan dipercaya oleh berbagai pihak karena konsistensi dan kompetensi mahasiswa kita,” sambungnya.

Peringatan Dies Natalis ke-7 ini menjadi bukti bahwa Polbangtan Malang terus bertransformasi menjadi institusi pendidikan vokasi yang tidak hanya membangun kompetensi teknis mahasiswa, tetapi juga memperkuat karakter, kolaborasi, dan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional. Semangat ini selaras dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang menempatkan pembangunan SDM sebagai pilar utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Seperti yang ditegaskan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Indonesia kini tidak lagi sekadar mengejar swasembada, tetapi telah bergerak menuju kedaulatan pangan yang berdaya saing di tingkat global.

“Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia secara tidak langsung siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” ujarnya.

Dalam konteks tersebut, peran pendidikan vokasi menjadi sangat strategis. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dr. Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa lembaga pendidikan memiliki andil besar dalam mendorong pemanfaatan teknologi dan penguatan usaha tani.

“Sektor pendidikan berperan besar dalam mendesiminasikan teknologi yang diimplementasikan dalam usaha pertanian,” ungkapnya.

Apa yang telah dilakukan oleh Polbangtan Malang melalui berbagai program—seperti pembentukan Brigade Pangan, magang kolaboratif bersama mitra industri, merupakan bentuk nyata dari upaya mewujudkan visi besar tersebut. Semua ini menunjukkan bahwa Polbangtan Malang tidak hanya mengikuti arah kebijakan nasional, tetapi aktif mengisi ruang-ruang strategis untuk menjawab tantangan sektor pertanian Indonesia ke depan 

Mengakhiri sambutannya, Direktur Polbangtan Malang mengajak seluruh civitas akademika untuk terus memberi dampak yang nyata bagi masyarakat.

“Kampus ini tidak hanya hadir untuk mendidik, tapi juga untuk memberi manfaat. Sejalan dengan program Kampus Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), keberadaan kampus harus menjadi pusat perubahan positif di lingkungan sekitar. Dan itu adalah karya kita semua, bukan hanya direktur, tapi seluruh insan Polbangtan Malang,” pungkas Udrayana.

Polbangtan Malang terus membuktikan perannya sebagai institusi pendidikan vokasi pertanian yang tidak hanya mendidik, tetapi juga bergerak, membangun, dan menyinergikan seluruh potensi bangsa untuk mencapai kedaulatan pangan yang berkelanjutan.(*)