TIMES JATIM, JOMBANG – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI Jombang, Muhammad Mufid, menyayangkan terjadinya pelarangan terhadap sejumlah jurnalis yang hendak meliput kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Rabu (25/6/2025). Ia menilai kebijakan tersebut tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menyimpan sejumlah kejanggalan.

Menurut Mufid, terdapat tiga poin krusial yang menjadi sorotan. Pertama, tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa agenda tersebut bersifat tertutup.

"Seharusnya sejak awal ada informasi resmi dari panitia atau aparat bahwa peliputan tidak diperkenankan. Bukan tiba-tiba dilarang saat wartawan sudah di lokasi," ujarnya.

Kedua, ia menilai bahwa kunjungan Kapolri ke makam Gus Dur bukan sekadar agenda personal, melainkan momen penting yang patut diketahui publik.

“Ini bukan agenda rahasia. Kapolri berziarah ke tokoh nasional di pesantren besar yang selama ini dikenal sangat terbuka pada media. Tentu publik memiliki hak untuk tahu,” tegasnya.

Poin ketiga yang disorot adalah inkonsistensi di lapangan. Meskipun sebagian besar wartawan dilarang masuk ke area pondok, nyatanya ada beberapa media yang tetap diizinkan masuk. 

"Ini menimbulkan pertanyaan besar. Standar keamanan seperti apa yang dipakai? Kenapa ada perlakuan berbeda kepada sesama awak media?" imbuh Mufid.

PWI Jombang pun mendorong adanya perbaikan mekanisme komunikasi antara aparat keamanan, panitia kegiatan, dan insan pers dalam agenda serupa di masa mendatang. 

“Kami hadir bukan untuk mengganggu, tapi untuk menjalankan tugas jurnalistik, menyampaikan informasi akurat dan berimbang kepada masyarakat,” tandasnya.

Sebelumnya, kunjungan Kapolri ke Tebuireng berlangsung dengan pengamanan ketat. Awak media yang hadir untuk meliput ditahan di gerbang masuk pondok. 

Berdasarkan keterangan Kasatlantas Polres Jombang, Iptu Rita Puspitasari, pembatasan liputan merupakan instruksi langsung dari Mabes Polri. “Petunjuk dari Mabes demikian, mohon maaf,” ujarnya singkat.

Kapolri tiba di Tebuireng sekitar pukul 13.45 WIB dan langsung melaksanakan ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Setelahnya, rombongan melanjutkan agenda ke wilayah lain di Jawa Timur. (*)