TIMES JATIM, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) memamerkan kandang ayam smart, alat sensor untuk mengetahui jumlah telur hingga mengetahui ayam yang produktif dan tidak.
"Awalnya berinovasi dengan studi banding, lihat kasus yang ada di lapangan tentang peternakan ayam. Jadi peternakan ayam itu setiap harinya ada yang bagian absen atau mencatat satu kandang ini ada ayamnya bertelur atau tidak," ujar Fendik Eko Purnomo, S.Pd, MT, Kepala Prodi Mekatronika Jurusan Teknik Polije pada TIMES Indonesia, Rabu (31/3/2021).
Berangkat dari melihat kebutuhan yang ada di lapangan, akhirnya Polije mengembangkan teknologi untuk memudahkan manajemen dalam menghitung telur bahkan untuk mengetahui ayam yang tidak produktif.
"Nah dengan permasalahan seperti itu maka kami mempunyai ide atau gagasan bagaimana kami membuat manajemen kandang ayam petelur," ujarnya.
Kandang ayam petelur ini sudah smart dengan memanfaatkan internet.
Ada tiga tujuan utama dalam pembuatan alat sensor ini.
Mulai dari mendeteksi produksi ayam hingga memonitoring ayam.
"Untuk mendeteksi produksi telur ayam per hari. Untuk mendeteksi atau memonitoring apakah ayam dalam satu kandang ini bertelur atau tidak.
Kalau ayam tidak bertelur selama 1 - 3 hari, maka ayam itu tidak diharuskan untuk di situ, harus dipindahkan ke tempat lain. Biar tidak menghabiskan biaya pakan. Untuk memprediksi. Contoh apabila ada permintaan dari konsumen. Kami bisa memprediksi, kami punya tidak stok telur ini. Kami lihat produksi sehari. Jadi kami bisa tahu prediksinya," imbuhnya.
Politeknik Negeri Jember (Polije) memamerkan kandang ayam smart yang merupakan alat sensor untuk mengetahui jumlah telur hingga mengetahui ayam yang produktif dan tidak. (*)
Pewarta | : Muhammad Faizin AP |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |