https://jatim.times.co.id/
Olahraga

Atlet Kecelakaan karena Peralatan Usang, Paralayang Bondowoso Butuh Perhatian Serius

Jumat, 11 Juli 2025 - 14:59
Atlet Kecelakaan karena Peralatan Usang, Paralayang Bondowoso Butuh Perhatian Serius Ilustrasi paralayang Bondowoso alami insiden karena parasut telah usang (FOTO: Dokumen pribadi)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – Seorang atlet paralayang asal Bondowoso mengalami kecelakaan saat mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX beberapa waktu lalu. 

Ia sempat terjatuh ketika mendarat karena menggunakan parasut yang diduga sudah tidak layak pakai. Beruntung, sang atlet hanya mengalami luka ringan dan telah pulih setelah mendapat perawatan medis dari panitia Porprov.

Kondisi parasut yang digunakan atlet menjadi sorotan serius para juri cabang olahraga tersebut. Menurut mereka, perlengkapan terbang yang dipakai kontingen Bondowoso terlihat sudah tua dan tidak memenuhi standar keselamatan.

Humas Gantole dan Paralayang Bondowoso, Taufik Hidayat mengatakan, atlet dari Bondowoso selalu menjadi pusat perhatian para juri bukan karena kemampuan yang minim, melainkan lantaran peralatan yang digunakan dianggap berisiko tinggi.

“Bahkan mereka, para juri, ketakutan ketika melihat atlet Bondowoso yang terbang,” katanya, Jumat (11/7/2025). 

Taufik menambahkan, salah satu atlet harus mengalami insiden di udara karena menggunakan parasut yang sudah lama dan tidak stabil saat mengudara.

“Gak bisa stabil ketika ada di atas. Maka tak heran jika kami selalu mendapatkan perhatian juri,” imbuhnya.

Ia juga menyayangkan minimnya perlindungan yang diterima oleh para atlet paralayang. Saat ini, para atlet harus membayar sendiri kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mereka. Padahal sebelumnya, KONI sempat mengurus hal itu secara kolektif.

“Dulu sempat Koni yang mengurusi, tapi untuk yang sekarang dibayar secara mandiri,” tuturnya.

Atas kondisi ini, Taufik berharap adanya bantuan dari Pemkab maupun KONI Bondowoso, khususnya dalam pengadaan parasut baru. 

Menurutnya, mesin dan perlengkapan lainnya masih dalam kondisi layak, hanya parasut yang butuh diganti demi keselamatan para atlet.

Cabang olahraga paralayang di Bondowoso sebenarnya pernah mengalami masa keemasan. Puncak Megasari pernah menjadi pusat kegiatan paralayang, bahkan sempat menjadi tuan rumah event berskala nasional hingga internasional. 

Namun seiring tidak diperpanjangnya kontrak lahan landing yang berada di bawah pengelolaan Perhutani, aktivitas paralayang pun perlahan meredup.

Selain fasilitas, regenerasi atlet juga menjadi tantangan besar. Taufik menyebutkan pentingnya dukungan dari orang tua agar anak-anak mereka mau menekuni olahraga dengan tingkat risiko tinggi ini.

“Masih perlu dukungan dari orang tua, agar anaknya mau terjun ke olahraga dengan risiko tinggi ini,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.